Banjir Muaragembong, LSM Gugat Pemda Bekasi  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 30 Januari 2014 16:52 WIB

Seorang anak berjalan didepan kandang kambing yang ditempatkan di halaman saat terjadi Banjir di kampung Wates, Desa Kedaung, Babelan, Bekasi, Jawa Barat (20/1). Sudah 3 hari terahir ratusan rumah di tempat ini terendam banjir dan belum mendapatkan bantuan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bekasi - Lembaga Kajian Advokasi dan Informasi Lingkungan Hidup (eL-KAIL) akan menggugat Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait dengan banjir di wilayah pesisir Bekasi, terutama Kecamatan Muaragembong, yang semakin meluas.

Sekretaris Jenderal eL-KAIL Sardi Adi Saputra mengatakan dasar gugatan adalah kerusakan lingkungan. "Pembalakan liar hutan mangrove menjadi salah satu penyebab banjir di Muaragembong," kata Sardi, Kamis, 30 Januari 2014.

Sardi mengatakan banjir rob di wilayah itu semakin meluas seiring berkurangnya hutan mangrove. Ia mencatat, pada 1998, hutan mangrove di Kecamatan Muaragembong mencapai 1.500 hektare.

Namun, akibat pembalakan oleh perusahaan minyak untuk pengeboran dan pertambakan, saat ini tinggal 100 hektare. "Pada 2012 lalu masih tersisa 400 hektare," kata warga asal Muaragembong ini.

Di Kecamatan Muaragembong, sedikitnya ada tujuh kilang minyak yang sudah beroperasi. Lokasinya terletak di Desa Pantai Harapan Jaya, Desa Jayasakti, dan Desa Pantaimekar. Selain itu, perusahaan korporasi pertambakan juga dituding melakukan pembalakan liar.

"Tambak milik warga luar Bekasi, ada yang dari Jakarta. Warga sekitar hanya bekerja sebagai penjaganya," ujar Sardi. Akibat pembalakan itu, banjir rob di wilayah setempat semakin meluas. Banjir rob mengikis hampir seluruh desa tersebut, di antaranya Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Bakti, Pantai Sederhana, dan Desa Pantai Mekar.

Selain mengikis desa, pembalakan mengakibatkan menyusutnya jumlah lutung Jawa. "Lutung Jawa tinggal 72 ekor. Ini terancam punah kalau sampai terjadi hutan gundul," ia menambahkan.

Sardi menuding pemerintah daerah tak dapat mengimplementasikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup. "Pemerintah daerah tidak mempunyai peraturan sendiri mengatur lingkungan hidup," kata dia.

Ia menambahkan, meski Kecamatan Muaragembong memiliki kekayaan alam, warganya jauh dari sejahtera. Menurut dia, rata-rata penghasilan mereka tak lebih dari Rp 15 ribu sebagai buruh tani, nelayan, serta penjaga tambak. "Ini sangat ironis. Apalagi kalau terkena banjir, warga tak bisa beraktivitas. Hanya mengandalkan bantuan dari luar," ujarnya.

Selain karena kerusakan lingkungan, banjir di wilayah itu diakibatkan meluapnya Kali Citarum. Kali yang berhulu di Kabupaten Bandung itu bermuara di Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muaragembong. Setiap hujan lebat dipastikan kali tersebut meluap. Sejauh ini, menurut dia, tanggul yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane belum mampu menahan luapan air dari kali tersebut. "Kami akan gugat pembangunannya ke BBWS," kata dia.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kabupaten Bekasi Beny Saputra mengatakan bakal mempelajari isi dari gugatan tersebut. Sejauh ini, kata dia, belum ada gugatan secara tertulis yang masuk ke pemerintah terkait dengan persoalan banjir. "Akan kami pelajari materi gugatannya," ujar Beny kepada Tempo.

ADI WARSONO




BeritaTerpopuler
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

9 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

9 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya