Seorang warga mengabadikan banjir di kawasan jalan Otista, Jakarta dari halte Transjakarta (22/1). Jalan Otista Raya kembali terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, kembali terendam banjir. Banjir ini disebabkan naiknya air di bendungan Katulampa pada dinihari tadi mencapai 230 sentimeter atau siaga I.
Namun, tidak hanya pemukiman warga yang tegenang banjir. Beberapa jalan di Jakarta Timur juga tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. Banjir pun memutus beberapa akses jalan.
Berikut titik genangan air di Jakarta Timur, menurut Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni: - Jalan Raya Otista, ketinggian air mencapai 20-30 sentimeter; - Jalan Jatinegara Barat, ketinggian air mencapai 30-40 sentimeter; dan - Jalan Abdullah Syafii, ketinggian air mencapai 40-50 sentimeter.
"Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Abdullah Syafii ditutup. Jalan Otista masih bisa dilewati kendaraan," kata Mulyadi di Kampung Pulo, Kamis, 30 Januari 2014.
Akibatnya, kendaraan dari Kampung Melayu menuju Matraman yang biasa melalui Jatinegara Barat dialihkan ke Jalan Jatinegara Timur. "Untuk kendaraan dari Kampung Melayu ke arah Tebet, tidak bisa lewat Abdullah Syafii," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, sore ini, kendaraan yang melintasi Jalan Raya Otista dari Dewi Sartika ke arah Kampung Melayu hanya dapat melewati jalanan khusus Transjakarta. Sebanyak tiga ruas Jalan Otista terendam banjir. Kepadatan pun terjadi karena kendaraan saling serobot masuk ke jalur bus Transjakarta.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.