BMKG : Bogor dan Tangerang Potensi Hujan Deras
Senin, 3 Februari 2014 04:16 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Dramaga, Bogor mempediksi curah hujan dengan intensitas tinggi masih terpantau akan terjadi di sebagian besar wilayah Bogor hingga Banten. Curah hujan tersebut intensitasnya rata-rata antara 50-100 milimeter (mm), yang memungkinkan meluapnya hulu sungai-sungai di wilayah Bogor.
"Diperkirakan hari Senin dan Selasa, kumpulan awan yang memiliki potensi hujan masih terlihat di seluruh wilayah Bogor dan sebagian besar di wilayah Banten terutama Tanggerang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, Dedi Sucahyo, Minggu, 2 Februari 2014.
Menurut dia, adanya potensi banjir atau luapan beberapa sungai yang hulunya di wilayah Bogor seperti Ciliwung, Cisadane, Cikeas, Cileungsi tersebut dikarenakan tanah untuk menyerap tampungan air hujan itu sudah jenuh. "Kondisi tanah sudah jenuh menampung air dan tidak bisa menyerap, sehingga air terus menengalir ke lokasi yang lebih rendah yang menyatu disungai dan bermuara di hilir," kata dia.
Akibatnya, jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Bogor yang menjadi hulu sungai maka bisa mengakibatkan tiga wilayah lokasi geografisnya berada di hilir yakni Jakarta, Bekasi, dan Tanggerang dapat berpotensi banjir. "Untuk wilayah Jakarta dialiri sungai Ciliwung, Tanggerang dari Cisadane, dan Bekasi atau Karawang dari sungai Cileungsi, sungai Cikeas dan beberapa lagi anak sungai lain," kata dia.
Menurutnya, memang untuk wilayah Bogor, periode musim hujannya terjadi lebih lama yakni mulai dari bulan Oktober hingga bulan Juni. "Sementara untuk puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2013 hingga Februari 2014, ini sudah menjadi siklus tahunan, " kata dia.
Dalam kurun waktu Desember 2013 hingga awal Februari 2014 ini, puncak hujan tertinggi terjadi pada Januari lalu di Kecamatan Babakan Madang yakni dengan intensitas curah hujan mencapai 380 mm, dan kawasan puncak yang mncapai 200 mm, serta rata-rata 150 mm. "Akibatnya kala itu, bukan hanya di Jakarta yang terjadi Banjir melainkan di wilayah Tanggerang, dan Bekasi pun terkena banjir, karena hulu sungai yang mengalir ke Bekasi yakni sungai Cikeas di Babakan Madang," kata dia.
M SIDIK PERMANA