Cara Polisi Mengendus Pembunuh Feby Lorita

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 4 Februari 2014 13:40 WIB

Asido April Parlindungan alias Edo, pelaku pembunuhan Feby Lorita di Polres Jakarta Timur, (3/2). Edo ditangkap di Pematang Siantar, Sumatera Utara. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Nur Laela melihat polisi sudah melakukan rekonstruksi sebanyak dua kali di sebuah rumah di Perumahan Puri Citayam Permai II Blok D 4 Nomor 2, RT 7 RW 22, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Nur Laela, 36 tahun, tinggal di rumah kontrakannya di samping rumah tempat terjadinya pembunuhan sadis terhadap Feby Lorita.
Sebelum membunuh Feby, 31 tahun, pelaku Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo, 22 tahun, sempat cekcok dengan korban.

Tempat kejadian perkara merupakan rumah kerabat Edo yang diketahui seorang perempuan bersama putrinya bernama Rachael. "Kami tahunya mama Rachel saja, memang sudah lama tinggal di sini," kata Nur Laela.

Namun saat kejadian, Rachel dan ibunya pulang ke Medan dan menitipkan kunci ke saudaranya yang bernama Eva. Minggu petang, puluhan polisi mendatangi rumah itu dengan enam mobil. Saat itu, Edo dibawa dengan tangan diborgol dan memakai kaus putih dan celana jin biru. "Mereka datang pas magrib dan pulang sekitar pukul 9 malam," katanya.

Nur mengatakan tidak tahu apa saja yang dilakukan polisi di samping rumahnya, yang kemudian memasang garis polisi. Polisi kembali mendatangi lokasi menggunakan tiga mobil pada Senin sekitar pukul 08.00. Kali ini mereka tidak membawa serta Edo. "Katanya sih sedang mencari sidik jari," ujarnya.

Senin itu juga polisi mengumpulkan beberapa orang tetangga untuk ditanya, termasuk Nur Laela. "Ya, saya bilang saja tidak kedengaran apa-apa. Memang sepi sekali."

Polisi juga sempat mengintrogasi Eva, yang juga kerabat Edo. Soalnya, pengontrak rumah menitipkan kunci kepada Eva. Namun kepada polisi, Eva mengaku tidak memberikan kunci apa pun kepada Edo. "Dia bilang tidak tahu," kata Nur. Tempo sempat mendatangi Eva yang masih tinggal di blok yang sama. Namun Eva melarang pernyataannya dikutip.

Tetangga lain, Sutrisno, 30 tahun, mengaku sedang tidak di rumah saat kejadian. Ketika itu, dia dan keluarganya tengah ke Malang, Jawa Timur. "Saya datang tanggal 27 Januari," katanya. Ia kaget ketika polisi berbondong-bondong mendatangi TPK pada Minggu petang itu. "Rumah itu memang kadang ramai, soalnya mereka keluarga besar, tapi tertutup."

Pantauan Tempo, TKP diapit dua rumah kontrakan yang hanya dibatasi satu tembok. Bahkan rumah Nur Laela dan TKP merupakan satu kontrakan yang telah dipisahkan dengan tembok. Karena itu, dua tempat tinggal itu memiliki nomor rumah yang sama. Nur Laela tinggal dengan suami dan dua anaknya. Namun keempatnya mengaku tidak mendengar ada kejanggalan apa pun pada malam nahas itu.

Hingga saat ini, polisi masih memasang garis polisi di TKP. Sedangkan warga di sekitar masih membicarakan dan menanyakan tentang kejadian itu.

ILHAM TIRTA





Topik Terhangat
Sinabung | Gita Wirjawan | Anggoro Dibui | Jokowi | Deddy Corbuzier|

Berita Terpopuler
Banyak Aset Adik Atut Atas Nama Airin
Di Twitter, SBY Salah Ketik Suporter Sriwijaya FC |
Di KPK, Gede Pasek Terus Sindir Demokrat
Tiga Ambisi Duta Besar AS Baru di Indonesia
Anas dan Pasek Urus PPI dari Penjara




Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya