TEMPO.CO, Bekasi - Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dianggap tidak beretika karena pergi ke Amerika Serikat saat rakyat Bekasi tengah menderita akibat terendam banjir. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof A. Chaniago, mengatakan sikap tersebut sangat tidak pantas dilakukan seorang bupati.
“Itu aneh sekali karena banjir di Bekasi cukup parah,” kata Andrinof kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2014. Bupati Neneng dikabarkan berangkat ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan dalam rangka seminar di Washington DC.
Andrinof mengatakan seorang pemimpin harus merespons langsung setiap peristiwa yang terjadi di daerahnya. Apalagi respons itu terkait bencana yang membutuhkan koordinasi langsung dengan dinas-dinas terkait.
Karena itu, dia menganggap Neneng seperti tidak memiliki etika kepemimpinan atas keberangkatannya itu. “Soal bencana tidak bisa cuma via telepon, harus koordinasi langsung biar jelas,” ujarnya.
Harusnya, Bupati Bekasi membatalkan keberangkatan itu karena dia lebih dibutuhkan rakyatnya. Andrinof yakin pihak pengundang di Amerika akan mengerti jika Neneng berhalangan hadir karena ada sesuatu yang lebih mendesak.
Sedangkan jika sudah terlanjur berangkat, Neneng harus segera memutuskan untuk mempercepat kunjungan tersebut. “Bahkan kalau perlu, dia harus segera pulang karena masalah yang muncul terkait nasib ribuan warganya.”
Andrinof mengatakan keputusan itu terkait aturan secara formal atau bukan formal. Meski telah mengajukan izin dari Menteri Dalam Negeri, Neneng seharusnya memutuskan tidak berangkat karena ada masalah lain yang lebih besar. “Karena seorang pemimpin itu bukan cuma soal aturan formal, tapi juga harus ada etika kepemimpinan,” katnya.
Menurut dia, sanksi yang paling bisa diberikan kepada Neneng hanya sanksi sosial. Alasannya, dari sisi aturan, dia tidak melakukan pelanggaran, terlebih sudah mengajukan izin ke pemerintah pusat. “Tapi masyarakat tidak boleh diam saja, harus menuntut pertanggungjawaban dia karena soal etika ini tidak bisa dibiarkan,” kata Andrinof.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya
1 jam lalu
Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang
18 jam lalu
Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
5 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
6 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
6 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
7 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu
7 hari lalu
BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret
8 hari lalu
DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut
8 hari lalu
Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat
9 hari lalu
Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.
Baca Selengkapnya