Sebuah bus Trans Jakarta baru dari China tiba di Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Jakarta Timur, (29/11). Pemerintah DKI menambah armada TransJakarta untuk menunjang operasi busway di semua koridor dan akan menambah 400 armada pada 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membeli bus Transjakarta baru dari Cina. Targetnya ada 700-an bus baru, baik gandeng maupun sedang, yang beroperasi. Saat ini baru ada 90 unit bus Transjakarta gandeng yang beroperasi. Namun sebagian ternyata tak bisa dioperasikan. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Bus-bus baru tersebut rupanya langsung bermasalah. Berikut ini penelusuran Tempo soal kondisi busway baru.
1. Fanbelt mudah putus. 2. AC sering mati atau bocor. 3. Mesin sering terlalu panas. 4. Beberapa bagian vital, seperti aki, turbo, dan radiator, berkarat. 5. Kekuatan ban kurang sehingga mudah kempes. 6. Tabung apar untuk mesin meledak sendiri padahal tidak ada kebakaran. 7. Kompresor berjamur. 8. Pintu macet. 9. Indikator bahan bakar mati. 10. Pelek berkarat. 11. Pemasangan sambungan bus gandeng atau disebut harmonika tidak presisi. 12. Susah dinyalakan. 13. Air pendingin mesin bocor.
"Masih banyak lagi masalahnya, padahal ini bus baru," kata salah seorang pejabat senior Transjakarta kepada Tempo beberapa waktu lalu. Dia menduga ada yang salah dengan pembelian bus ini. "Kurang pengawasan dari Dinas Perhubungan sebagai pelaksana lelang," ujarnya. (Baca: Jokowi Minta Layanan BKTB Diperbaiki) dan (Baca: Jokowi Belanja Bus Transjakarta Baru April)