Beberapa pengendara sepeda motor berusaha keluar dari busway saat mengetahui ada petugas gabungan Dinas Perhubungan, Garnisun TNI serta Polantas Polda Metro Jaya melakukan sterilisasi jalur Bus Transjakarta kawasan Senen, Jakarta, Senin (12/3). Menginjak usia sewindu, Bus Transjakarta, yang menjadi andalan dalam mengurangi kemacetan, justru seringkali terlibat dalam kemacetan salah satunya akibat tidak sterilnya jalur bus tersebut. Tempo/Tony Hartawan
Pantauan Tempo, banyak kendaraan pribadi dan kendaraan umum yang melintas lewat jalur Transjakarta di sepanjang Jalan Daan Mogot. Keadaan ini membuat laju bus menjadi tersendat di setiap putaran balik karena panjangnya antrean kendaraan. Banyaknya kendaraan di jalur Transjakarta membuat pemisah jalan setinggi sekitar 40 sentimeter menjadi satu-satunya penanda bahwa jalur itu merupakan jalur Transjakarta. Jalur yang mengarah ke Harmoni terus dipenuhi kendaraan.
Hanifah Hasan, 28 tahun, penumpang Transjakarta, mengatakan dirinya tak merasakan adanya jalur yang steril di ruas tersebut sejak denda maksimal diberlakukan. Menurut dia, terutama pada jam sibuk, masih banyak pengendara yang nekat menerobos jalur Transjakarta. "Di pagi hari, jalur di sepanjang Daan Mogot ini padat sekali," kata Hanifah kepada Tempo, Senin, 10 Januari 2014.
Menurut dia, waktu tempuh pada jam sibuk masih sama lamanya saat denda maksimal belum diberlakukan. Pekan lalu, ia malah membutuhkan waktu 1,5 jam untuk tiba di Halte Harmoni dari Kalideres. "Rasanya sama saja seperti saat belum ada denda masimal," kata Hanifah.