Seorang korban ledakan gudang amunisi saat tiba di Rumah Sakit AL (Rumkital) Dr. Mintohardjo, Jakarta (05/03). Gudang amunisi Pondok Gayung Tanjung Priuk meledak pada Rabu pagi dan menyebabkan satu korban tewas dan puluhan terluka. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO , Jakarta: Sejumlah anggota TNI dan kepolisian mengalami luka cukup parah akibat ledakan gudang amunisi TNI di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rata-rata mereka mengalami luka sobek di dahi, lengan, dada, paha, dan kepala.
Luka sobek itu akibat hujan proyektil dan bebatuan dari gedung amunisi. Saat meledak, gedung memuntahkan amunisi berbagai macam senjata yang tersimpan di dalamnya serta bebatuan di sekitarnya. (Baca: KSAL Klaim Gudang Amunisi Tak Penuh Senjata)
"Ini kepala saya sampai botak, sobek kena batu yang terlempar," ujar salah satu anggota TNI saat ditemui Tempo di rumah sakit Port Medical Center, Enggano, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014.
Menurut anggota TNI itu, yang paling banyak terkena hujan proyektil adalah mereka yang berjarak agak jauh dari titik ledakan. Mereka yang berada di dekat titik ledakan, kata anggota itu, hanya terlempar dan terkena reruntuhan gudang.
Hasanuddin, 40 tahun, awak kapal yang berada di dekat lokasi, kurang lebih 100 meter dari titik ledakan juga mengalami hal serupa. Beragam proyektil amunisi dan bebatuan beterbangan di udara saat gudang meledak. Hal itu membuat awak kapal dan anggota TNI lari kocar-kacir mencari perlindungan karena takut terkenal proyektil. "Kami yang di kapal tiarap agar gak kena. Sementara itu, yang di pondok Dayung pada lari menjauh dari titik ledakan," ujarnya. (Baca: Ledakan Gudang Amunisi Tiga Kali)