Sejumlah prajurit Detasemen Anti Teror Kopaska melakukan patroli di perairan Nusa Dua menjelang KTT APEC 2013, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9). ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO , Jakarta: Salah seorang korban ledakan gudang amunisi di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, siang tadi akan menjalani operasi pengangkatan proyektil. Wakil Kepala Bidang Pembinaan (Wakabin) RSAL Mintoharjo, Kolonel Laut Syarief Hidayat, menyatakan, pihaknya tengah mempersiapkan operasi itu. (Baca: Kopaska, Pasukan Elite Pemilik Gudang yang Meledak)
"Korbannya masih belum terindentifikasi. Dia terkena lontaran peluru saat kejadian," ucapnya di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Rabu, 5 Maret 2014.
Meski tidak mengenai organ vital, pihak rumah sakit menyatakan tetap melakukan pengangkatan. Selain itu, satu korban meninggal di lokasi bernama: Sersan Satu Iman dari satuan Fasilitas pemelirahaan dan perbaikan (Fashankan) Lantamal III. Satu korban lain: Sersan Kepala Midi dirawat di ICU. "Korban mengalami luka dalam dan permasalahan saluran pernafasan," ujarnya. (Baca: Satu Korban Ledakan Gudang Amunisi Meninggal)
Seluruh korban ledakan gudang amunisi berjumlah 87 orang. Rinciannya: 15 orang sudah pulang dan 72 orang ada di RS pelabuhan dan RSAL.
Sedangkan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, sebagian besar korban mengalam luka bakar serta luka karena pecahan atap dan kayu. Hanya satu orang yang terkena pentalan peluru.
"Korban kebanyakan terkena pecahan genteng, kayu, dan kusen. Ada yang menimpa perut dan dada serta yang terkena luka bakar," kata dia. (Baca: Ledakan Gudang Amunisi, Proyektil Beterbangan)