Sebuah tayangan video maping di bangunan museum usai diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Fiesta Fatahillah 2014 di Kota Tua Fatahilah, Jakarta (13/03). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - "Fiesta Fatahillah" yang diselenggarakan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, sukses menjadi magnet bagi sebagian warga Jakarta. Suasana yang sangat hidup pada Jumat malam, 14 Maret 2014, menjadi penandanya.
Anindya Hapsari, 25 tahun, mengatakan sengaja datang untuk bisa mengalami awal perubahan Kota Tua, yang akan terjadi dalam enam bulan mendatang. "Atmosfer di sini seperti bukan sedang berada di Jakarta," kata Anindya, Jumat, 14 Maret 2014.
"Fiesta Fatahillah" memang menandakan awal proyek revitalisasi Kota Tua. Festival ini terbagi dua, yakni festival makanan dan festival seni. Festival seni yang mengambil tempat di lantai dua Gedung Pos diikuti 47 seniman ternama Indonesia, di antaranya Agus Suwage, Arin Dwihartanto, Davy Linggar, dan Dolorosa Sinaga.
Pantauan Tempo, puluhan muda-mudi sangat menikmati lukisan-lukisan yang dipajang. Suasana yang tak kalah ramai ada di Taman Fatahillah. Hamparan karpet digelar rapi oleh penjual minuman keliling.
Di sisi kanan taman, sebuah gapura besar bertuliskan "Fiesta Fatahillah" menjadi pintu masuk ke area yang diisi beragam gerobak penjual makanan tradisional di bawah tenda putih besar. Fasilitas tenda dilengkapi dengan belasan kipas angin yang diletakkan dalam jarak yang tak berjauhan. Panitia juga menyediakan banyak meja dan kursi.
Selain suasana, menurut Rahmi Aisyah, 28 tahun, daya tarik "Fiesta Fatahillah" terletak pada videomapping yang menggambarkan masa depan kawasan tersebut. "Saya penasaran ingin melihat Kota Tua setelah selesai revitalisasi," katanya.
"Fiesta Fatahillah" digelar setiap pukul 17.00-22.00 pada 13-16 Maret 2014 ini. Penyelenggaranya adalah konsorsium PT Pembangunan Kota Tua Jakarta dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua Jakarta.