Calon Presiden PDI Perjuangan dan juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat berbincang bincang sejenak sebelum memulai kampanyenya di Bandar Lampung, Lampung (22/3). Jokowi dijadwalkan akan menjadi juru kampanye Pemilihan Legislatif PDI Perjuangan disejumlah kawasan di Provinsi Lampung diantaranya Lampung Tengah dan Tulang Bawang, Provinsi Lampung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional-Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Hidayat A.R. Yasin mengatakan fraksinya belum menentukan sikap terkait dengan deklarasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Fraksi, kata dia, ingin berkonsentrasi mengenai pemilihan legislatif lebih dulu.
Menurut Hidayat, penentuan sikap fraksi membutuhkan diskusi dan kajian mengenai kinerja dan program kerja Jokowi yang kemungkinan akan menemui masalah saat dia resmi mencalonkan diri sebagai presiden. Jadi, dia menganggap kesamaan pendapat sangat diperlukan ihwal pencalonan itu.
Hidayat mengatakan mencalonkan diri sebagai presiden merupakan hak politik Jokowi sebagai warga negara Indonesia. Terlebih, kata dia, pencalonan tersebut masih berupa deklarasi partai dan belum deklarasi resmi. (Baca: Nyapres, UU Tak Haruskan Gubernur Jokowi Mundur)
Meski demikian, secara pribadi, Hidayat berujar Jokowi belum berhasil menunjukkan keberhasilan program-program yang diusungnya selama ini. Dia menganggap pencalonan Jokowi sebagai presiden terlalu cepat lantaran visi dan misi Jakarta Baru dalam 18 bulan masa pemerintahannya belum berdampak besar terhadap perbaikan di Ibu Kota. "Jakarta masih begitu-begitu saja," kata Hidayat. (Baca juga: Siapa Gencar Melobi Jokowi di Kursi Nomor Dua)