TEMPO.CO, Bogor - Rumah Sakit Bhayangkara Polres Bogor Kota membuka layanan forensik untuk mempermudah proses otopsi dan visum bagi korban kejahatan dan kecelakaan yang kerap terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Kepala Polres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, layanan forensik yang saat ini tersedia di Rumah Sakit Bhayangkara Bogor untuk memudahkan penyidik dalam melakukan otopsi atau visum bagi korban atau pelaku kejahatan dan kecelakaan. "Sebelumnya, para korban atau pelaku kejahatan tindak kriminalitas harus melakukan visum atau otopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur," kata Bahtiar, Selasa 8 April 2014.
Jauhnya layanan forensik ini, menurut Bahtiar, memperlambat proses penyidikan polisi. "Sekarang, dengan adanya pelayanan forensik di RS Bhayangkara Bogor, maka bisa lebih efisien dan tidak perlu jauh membawa korban ke Jakarta hanya untuk otopsi," kata dia.
Untuk diketahui, RSU PMI Bogor menolak mayat tanpa identitas karena lemari pendingin untuk menyimpan mayat rusak pada 2010. Karena itu, Bahtiar mengatakan, nantinya layanan forensi RS Bhayangkara dapat dimaanfaatkan oleh wilayah lain, seperti Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Bahtiar menambahkan saat ini tengah megajukan alat pendingin untuk penyimpanan mayat ke Mabes Polri. Dengan adanya alat penunjang ini, mayat tanpa identitas yang menjadi korban kejahatan bisa disimpan 2-3 hari sebelum dikuburkan. Untuk menangani pelayanan forensik, RS Bhayangkara akan dibantu tiga orang dokter forensik yang terdiri dari dua dokter dari Mabes Polri dan satu dokter akhli foresik dari RSU PMI Bogor.
M SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya Dong
Berita terkait
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
5 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
5 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
5 hari lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaKisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal
11 hari lalu
Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.
Baca Selengkapnya8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan
23 hari lalu
Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.
Baca SelengkapnyaBlokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza
25 hari lalu
Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel
Baca SelengkapnyaTentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza
33 hari lalu
Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.
Baca SelengkapnyaDokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal
34 hari lalu
Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional
38 hari lalu
Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi
38 hari lalu
Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.
Baca Selengkapnya