Tata Kota Jakarta Kalahkan Manila dan Addis Adaba  

Reporter

Rabu, 16 April 2014 07:33 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjalan di atas area Jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang usai diresmikan di kawasan Karet, Jakarta, Senin (30/12). Proyek jalan layang ini sepanjang 2,8 kilometer. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta berada pada peringkat pertama dalam Global Ranking of Emerging Cities versi konsultan A.T. Kearney. Kepala Perwakilan AT Kearney wilayah Asia Pasifik John Kurtz mengatakan Jakarta merupakan kota yang paling maju dalam membenahi infrastrukturnya, mengalahkan 20 kota di negara lain. Survei ini, kata John, juga untuk mengetahui bagaimana kota di negara dunia ketiga ini berpotensi untuk memperbaiki posisi global mereka dalam dua dekade ke depan atau berada pada Global Cities.Index.

"Arah dan kemimpinan Jakarta Baru telah membawa optimisme," kata John, di Balai Kota. "Jakarta bisa lebih maju dalam komunitas global dan sudah menjadi daya tarik tersendiri."

John mengatakan saat ini Jakarta menempati peringkat pertama, disusul Manila dan Addis Adaba, sebuah kota di Ethiopia. Jika dalam 20 tahun ke depan tata kota di Jakarta konsisten, John melanjutkan, maka Jakarta akan bergabung dengan kota-kota maju lain, seperti New York, London dan Paris yang masuk dalam kategori Global Cities Index.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan hasil penilaian ini sehubungan dengan perencanaan infrastruktur tranportasi seperti MRT dan Monorel. "Meskipun keduanya baru dimulai, tapi kan sudah dimulai," kata Jokowi. (Baca: Proyek MRT, Penggalian Stasiun Bawah Tanah Dimulai)

Selain itu, ada dua penilaian lain yang menjadikan Jakarta berada di peringkat pertama kota berkembang, yaitu masalah penanganan banjir dan pemenuhan kebutuhan dasar. (Baca: Jokowi: Waduk Pondok Ranggon Tampung Luapan Kali)

"Kalau penanganan banjir seperti pengerukan waduk yang dibersihkan dan sudah dikerjakan," ujar Jokowi. "Lalu yang masalah kebutuhan dasar, ya seperti pelaksanaan dan penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS)." (Baca:DKI Rombak Standar Penerima Kartu Jakarta Pintar)

REZA ADITYA



Berita Lainnya:





Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya