TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi, mengatakan ada perbedaan sikap kedua orang tua siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) mengenai pelaporan kasus pelecehan seksual yang dialami anaknya. (Baca: Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI)
Ayah korban yang berkebangsaan asing menolak kasus ini dilaporkan ke polisi. "Ayah korban tidak setuju jika kasus ini dipersoalkan," kata Edwin di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan, Ahad, 27 April 2014. (Baca: Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali)
Sedangkan ibu korban, kata Edwin, menolak permintaan suaminya. Menurut Edwin, ibu korban menganggap anaknya sanggup dan siap menjalani pemeriksaan jika kasus ini dilaporkan ke polisi. Sejak itu, ibu korban memutuskan untuk melanjutkan kasus ini hingga ke ranah hukum. (Baca: Runutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS)
Selain itu, Edwin berujar, ibu korban menyatakan tak sanggup jika kemudian hari anaknya bertanya hal yang dilakukannya untuk membela korban. "Saya tidak sanggup kalau nanti ia menuntut saya karena saya tak berbuat apa pun atas peristiwa yang menimpanya," kata Edwin mengutip ibu korban. (Baca: Wawancara Khusus JIS, Kami Bhineka Tunggal Ika)
Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan lima tersangka lain: Awan, 20 tahun, Agun (25), Afriska (24), Zainal (28), dan Sy (20). Mereka bekerja sebagai petugas kebersihan di JIS. Sedangkan tersangka keenam, Azwar, 27 tahun, ditemukan tewas bunuh diri di tengah proses pemeriksaannya di Markas Polda Metro Jaya pada Sabtu, 26 April 2014.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Berbagai Ketakutan jika Prabowo Jadi Presiden
SBY Kebelet Ketemu Mega Sejak 2004
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
39 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
42 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
43 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
45 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
47 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
58 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya