Seorang bocah berdiri di antara ratusan massa dari Forum Serikat Buruh Kerakyatan yang melakukan aksi demontrasi di depan Gedung Negara Grahadi, jalan Gubernur Suryo, Surabaya (28/10). Aksi buruh yang menjadi bagian dari aksi Nasional oleh Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) ini menuntut pemerintah untuk menaikkan upah buruh hingga 50 persen dan menghapuskan sistem outsourcing. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Bekasi - Polresta Bekasi Kabupaten menyiagakan sekitar 2.000 personel untuk mengawal perayaan Hari Buruh pada Kamis, 1 Mei 2014 mendatang. Polisi akan bersiaga di sejumlah kawasan industri yang rentan dijadikan titik aksi, meskipun perayaan dipusatkan di Jakarta. (Baca: 1 Mei, Sejuta Buruh Gelar Demonstrasi)
"Kabupaten Bekasi hanya pusat pemberangkatan," kata Kapolresta Bekasi Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto, Selasa, 29 April 2014. Isnaeni mengatakan pihaknya bakal mengawal aksi buruh sampai ke wilayah perbatasan dalam perjalanan ke Jakarta. Jalur yang digunakan adalah jalan tol dan arteri.
Meskipun hanya menjadi pusat pemberangkatan, polisi juga menjaga sejumlah sejumlah objek vital, yang rentan dijadikan aksi buruh. Seperti pintu tol, kantor pemerintahan, dan sejumlah kawasan industri di wilayah Kabupaten Bekasi, terutapa MM 2100, EJIP, dan Hyundai. "Kami meminta buruh tertib," ujar dia.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia, Kabupaten Bekasi, Agus Setiawan, mengatakan pihaknya memastikan pada 1 Mei 2014 mendatang tak ada industri yang beroperasi karena sudah menjadi hari libur nasional. "Semua industri libur," kata Agus kepada Tempo. (Baca: 1 Mei, Wakil Kapolri Sarankan Buruh Berbagi Rezeki)
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
3 Mei 2021
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif
