TEMPO.CO, Jakarta - Tekad Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mempercepat eksekusi Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebelum dirinya cuti untuk mencalonkan diri sebagai presiden, tampaknya sulit terwujud. Sebab, anak buahnya berpatokan pada surat edaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan pencairan dana bantuan sosial belum dapat dilakukan. Alasannya, pihaknya masih menunggu persoalan teknis di dinas terkait.
"Masih menunggu kelengkapan teknis, sesuai dengan aturan dalam Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 soal Bansos (sebelumnya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011). Harus sesuai ketentuan," kata Endang di Balai Kota Jakarta, Kamis, 22 Mei 2014.
Kelengkapan teknis yang dimaksud Endang adalah administrasi yang harus dipenuhi oleh dinas-dinas yang akan mengeluarkan bansos. Penahanan bantuan sosial ini, kata dia, dilakukan terkait dengan surat edaran KPK.
Komisi anti-rasuah tersebut menyarankan agar dana bansos tak dicairkan lebih dulu sampai pelaksanaan pemilihan presiden selesai, yaitu 9 Juli 2014. Langkah ini diambil untuk menghindari penggunaan dana tersebut untuk kepentingan politik. (baca: KPK: Dana Bansos Bukan untuk Kampanye Pemilu)
Endang mengungkapkan pihaknya pun melakukan koordinasi dengan KPK, BPKP dan Kementerian Dalam Negeri soal pencairan dana hibah ini.
Sebelumnya, Gubernur Jokowi mengklaim sedang mempercepat eksekusi Program KJP. Menurut dia, dirinya telah mengurus prosedur pencairan anggaran KJP tersebut. "KJP sudah diurus, tak lama lagi akan cair," kata Jokowi, Selasa, 20 Mei 2014. (Nyapres, Jokowi Klaim Tetap Fokus Sebagai Gubernur)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai
57 menit lalu
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya
3 jam lalu
Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi
4 jam lalu
Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?
4 jam lalu
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai
12 jam lalu
Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport
13 jam lalu
Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia
Baca SelengkapnyaKata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo
15 jam lalu
Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaIstana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini
16 jam lalu
Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua
16 jam lalu
Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.
Baca SelengkapnyaPemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara
16 jam lalu
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara
Baca Selengkapnya