Pengacara: 3 Kedutaan Tak Temukan Kasus di JIS  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 25 Mei 2014 08:17 WIB

Aksi William James Vahey di JIS tak pernah terungkap. Namun, pada 2014, aksi William terungkap lebar ketika pembantunya mencuri flash disk William berisi kegiatan pedofilnya dari tahun 2008. Saat itu William bekerja di American Nicaragua School. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Jakarta International School (JIS), Harry Pontoh, mengatakan tiga kedutaan besar yang terlibat dalam investigasi internal sekolah hanya berperan sebagai penasihat. Ketiga kedutaan besar itu, yakni Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

"Setahu kami kedutaan tidak ikut investigasi internal. Mereka berpartisipasi pada saat dibutuhkan tenaga ahli dan jika dibutuhkan saran. Dan hasilnya menunjukkan tidak ada apa-apa di JIS," kata Harry dalam jumpa pers pada Sabtu, 24 Mei 2014, di Hotel Sultan, Jakarta.

Harry menuturkan dari hasil investigasi itu, maka pihak sekolah telah berupaya mengevaluasi keamanan agar murid dan semua pihak terkait di sekolah tetap merasa nyaman dan aman. Termasuk ihwal perizinan, pihak sekolah terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Terkait dengan sejumlah pendapat lain, seperti dugaan adanya pelaku kekerasan seksual selain petugas kebersihan dan JIS melalaikan murid, kata Harry, JIS menyerahkan hal itu pada pengadilan yang akan dilaksanakan Rabu, 28 Mei 2014, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Kepala Sekolah JIS Timothy Carr menyatakan tiga kedutaan besar ikut membantu proses investigasi kasus pelecehan seksual di sekolah tersebut.

"Tiga kedutaan ini sudah berkomitmen membantu proses penyelidikan," katanya saat menggelar konferensi pers, Senin, 21 April 2014. Carr berujar keterlibatan tiga kedutaan itu juga sebagai bentuk keseriusan JIS dalam menangani kasus pelecehan seksual tersebut. Dia mengatakan tiga kedutaan itu akan selalu berkoordinasi dengan penegak hukum untuk mempercepat proses penanganan kasus.

APRILIANI GITA FITRIA

Berita Terpopuler:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
KPK Sita Ponsel Anggito Abimanyu
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Instagram Terancam Diblokir di Iran

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya