TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Jakarta International School (JIS), Harry Pontoh, mengatakan tiga kedutaan besar yang terlibat dalam investigasi internal sekolah hanya berperan sebagai penasihat. Ketiga kedutaan besar itu, yakni Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
"Setahu kami kedutaan tidak ikut investigasi internal. Mereka berpartisipasi pada saat dibutuhkan tenaga ahli dan jika dibutuhkan saran. Dan hasilnya menunjukkan tidak ada apa-apa di JIS," kata Harry dalam jumpa pers pada Sabtu, 24 Mei 2014, di Hotel Sultan, Jakarta.
Harry menuturkan dari hasil investigasi itu, maka pihak sekolah telah berupaya mengevaluasi keamanan agar murid dan semua pihak terkait di sekolah tetap merasa nyaman dan aman. Termasuk ihwal perizinan, pihak sekolah terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Terkait dengan sejumlah pendapat lain, seperti dugaan adanya pelaku kekerasan seksual selain petugas kebersihan dan JIS melalaikan murid, kata Harry, JIS menyerahkan hal itu pada pengadilan yang akan dilaksanakan Rabu, 28 Mei 2014, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Kepala Sekolah JIS Timothy Carr menyatakan tiga kedutaan besar ikut membantu proses investigasi kasus pelecehan seksual di sekolah tersebut.
"Tiga kedutaan ini sudah berkomitmen membantu proses penyelidikan," katanya saat menggelar konferensi pers, Senin, 21 April 2014. Carr berujar keterlibatan tiga kedutaan itu juga sebagai bentuk keseriusan JIS dalam menangani kasus pelecehan seksual tersebut. Dia mengatakan tiga kedutaan itu akan selalu berkoordinasi dengan penegak hukum untuk mempercepat proses penanganan kasus.
APRILIANI GITA FITRIA
Berita Terpopuler:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
KPK Sita Ponsel Anggito Abimanyu
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Instagram Terancam Diblokir di Iran
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
40 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
42 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
44 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
45 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
47 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
58 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya