Warga Tambora Tagih Revitalisasi Rusun Angke  

Reporter

Senin, 2 Juni 2014 04:17 WIB

Penghuni Rumah Susun Angke mengangkat barang-barang miliknya untuk dipindahkan dari huniannya di rusun tersebut, Tambora, Jakarta Barat, (28/6). Rusun Angke ini rencananya akan diremajakan pada September 2013. TEMPo/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni Rumah Susun Angke, Tambora, Jakarta Barat, meminta kepastian kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pembangunan rusun yang masih jauh dari selesai. "Kalau kondisi begini terus, sepertinya masih akan lama selesainya," kata Sulastri, 50 tahun, warga Angke, saat ditemui Ahad, 1 Juni 2014.

Sulastri khawatir karena melihat proses pembangunan rusun belum sesuai harapan. Kondisi itu membuatnya harus kembali menghitung ulang pengeluaran. Perhitungan yang paling berat menurutnya adalah biaya sewa rumah. Hampir seluruh rumah sewa yang ada saat ini dikontrak untuk jangka waktu satu tahun.

Uang sewa pun harus dibayar di muka atau saat sejak mulai menghuni rumah. Menurut Sulastri, sewa rumah di kawasan Tambora saat ini mencapai Rp 14 juta per tahun. "Padahal kalau sewa rusun per bulan Rp 300 ribu sudah dengan listrik dan air," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh itu.

Kekhawatiran serupa dirasakan oleh Asep Saepudin. Dia tidak yakin pembangunan rusun itu akan sesuai target rampung pada November 2014. "Dari tiga menara belum ada satu pun yang jadi," katanya. Pemerintah pun disebutnya tidak pernah memberikan informasi soal perkembangan pembangunan rusun.

Ia juga resah karena belum tentu tidak bisa menempati kembali rusun setelah rampung nanti.
Bersama warga rusun yang tengah mengungsi untuk sementara, Asep menyatakan bakal melakukan protes jika pembangunan rusun benar-benar molor. (Lihat berita foto: Warga Mulai Kosongkan Rusun Angke)

Pantauan Tempo, pembangunan tiga menara di Rusun Angke memang masih belum selesai. Tumpukan semen terlihat memadati salah satu sudut lokasi pembangunan rusun. Pembangunan di Tower A baru mencapai 11 lantai dari rencana 16 lantai dengan 549 unit. Kerangka besi baja dari tiap menara juga terlihat menganga dari inti bangunan.

Kondisi lebih parah ada di Tower B dan C. Kedua gedung itu bahkan baru mencapai ketinggian 3 lantai. Padahal, proyek itu sudah dikerjakan sejak Mei 2013. Para pekerja tampak terus melanjutkan proses pembangunan. Truk pembawa pasir atau semen hilir mudik membawa bahan bangunan.

Rencananya, Rusun Angke akan terdiri dari tiga menara yang masing-masing terdiri dari 16 lantai. Total unit yang bisa dihuni pun meningkat, dari 477 menjadi 549 unit. Luas unit ditambah dari tipe 18 menjadi tipe 30. Proses rehabilitasi sudah dimulai sejak Mei 2013 dan ditargetkan rampung November 2014.

DIMAS SIREGAR

Berita utama
SBY Tak Hadiri Pemaparan Visi dan Misi Prabowo
Kampanyekan Prabowo, Rhoma Konser di 20 Tempat
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

23 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya