TEMPO.CO , Jakarta: Keluarga M, 6 tahun, siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) Jakarta Selatan yang menjadi korban kekerasan seksual enam orang petugas kebersihan sekolah JIS menyayangkan rencana pendeportasian terhadap para guru sekolah itu.
"Harusnya semua guru diperiksa dan diperjelas statusnya dulu dalam kasus ini," kata pengacara keluarga M, Andi M. Asrun, kepada Tempo, Kamis, 5 Juni 2014. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan akan mendeportasi 26 guru berkebangsaan asing yang mengajar di JIS.
Pendeportasian mereka akan dilakukan karena adanya pelanggaran aturan keimigrasian yakni soal izin tinggal dan dokumen para guru yang tidak lengkap.(baca: Imigrasi Segera Deportasi Guru TK JIS)
Rencana ini disayangkan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), karena penyidikan kasus kekerasan seksual di sekolah yang terletak di Jakarta Selatan itu belum tuntas diungkap. (baca: Rencana Deportasi Guru JIS Ganggu Penyidikan)
Andi menjelaskan, sebetulnya untuk kasus pelecehan seksual yang menimpa putra kliennya, belum ada indikasi keterlibatan guru. Tapi, ujarnya, polisi tidak bisa melepas para guru begitu saja. "Kan di antara para guru itu ada yang berstatus sebagai saksi." Apalagi, dia menambahkan, dalam kasus M ini ada unsur kelalaian guru sekolah dalam mengawasi muridnya. "Jadi posisi guru dalam penyidikan kasus ini juga penting."
Menurut Andi, jika guru yang berkaitan dengan kasus M ini dideportasi, maka ada potensi penghilangan barang bukti. "Kan mereka saksi, kalau dipulangkan ke negaranya malah akan menyusahkan penyidikan, tunggu dulu saja sampai kasus ini terungkap," kata dia.
PRAGA UTAMA
Terpopuler:
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
39 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
42 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
43 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
45 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
47 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
58 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya