(ki-ka) Presdir PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Dubes Swedia untuk Indonesia Ewa Polano dan Dubes Indonesia untuk Swedia Dewa Made Juniarta Sastrawan berfoto saat uji coba bus gandeng Scania Euro 6 di Monas, Jakarta (8/5). Bus asal Swedia dengan konsep Sustainable Travel itu diperkenalkan untuk moda transportasi Transjakarta dengan kapasitas 140 penumpang. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jakarta - Bus hibah yang diterima oleh Pemprov DKI Jakarta telah mulai beroperasi di sejumlah koridor Transjakarta. Setidaknya, ada sebelas bus yang sudah melayani penumpang.
Kepala Unit Pengelola Transjakarta Pargaulan Butarbutar mengatakan sejak hari Sabtu sebagian bus-bus tersebut sudah mulai beroperasi. "Sebagian lagi masih proses pemasangan Wi-fi," kata dia kepada Tempo pada Senin, 9 Juni 2014. Memang, sebagai bentuk Corporate Social Responsibility dari perusahaan, sebagian bus akan dipasangi fasilitas Wi-fi.
Berdasarkan data dari UP Transjakarta, dari 30 bus hibah yang diterima, sebanyak sebelas bus sudah dioperasikan. Rinciannya, di Koridor IV (Dukuh Atas-Pulogadung) ada tiga unit, Koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan) empat unit, dan Koridor XII (Pluit-Tanjung Priuk) empat unit. (Baca: Penumpang Transjakarta Tak Bisa Isi Ulang E-Ticket)
Menurut Pargaulan, bus-bus tersebut masih ada kemungkinan untuk difungsikan di koridor lain. "Karena ini aset milik Pemda, fleksibel untuk digunakan di koridor mana saja," kata dia. Seperti diketahui, di masing-masing koridor telah ada operator yang menyiapkan armada bus-nya. "Kalau ada yang kekurangan, akan kami kirim ke sana."
Sebanyak 30 bus Transjakarta ini merupakan bus hibah yang diberikan oleh tiga perusahaan, yaitu Telkomsel, Ti-Phone, dan Roda Mas. Masing-masing menghibahkan sepuluh bus dan telah diserahterimakan secara resmi kepada Pemprov DKI pada Jumat, 6 Juni 2014. Bus single seharga Rp 1,4 miliar tersebut dihibahkan untuk menambah armada Transjakarta yang masih kekurangan.
