Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai capres 2014 kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akhirnya melakukan blusukan yang menjadi gaya Joko Widodo saat menjabat gubernur. Target yang dikunjungi adalah Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Menggunakan kemeja batik hitam motif bunga, Ahok--panggilan Basuki--tiba di kecamatan sekitar pukul 07.30, Selasa, 10 Juni 2014. Begitu tiba, mantan Bupati Belitung Timur itu langsung mengecek pelayanan. Setelah itu ia memberikan pengarahan kepada camat dan wali kota soal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). (Baca: Iyeth Bustami: Jokowi Trendsetter Blusukan)
Ahok menuturkan semua pegawai negeri sipil (PNS) di kecamatan harus menguasai instrumen pelayanan. Unit pelayanan pajak daerah, unit tata ruang, unit pelayanan umum, dan lainnya.
"Semua PNS harus kerja di depan menghadapi warga. Biar kami yang pusing, jangan buat warga pusing," ucap Ahok di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juni 2014.
Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor menyatakan pihaknya sudah siap menjalankan sistem PTSP. "Dilihat secara fisik (infrastruktur), kami sudah sesuai arahan. Tapi yang harus diperbaiki adalah soal sumber daya manusia. Kami sedang training petugas karena Pak Ahok minta petugas bisa melayani semuanya," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok jarang melakukan blusukan. Selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok lebih banyak duduk di belakang meja untuk membenahi kinerja para PNS. Hal ini sesuai porsi kesepakatan keduanya bahwa Ahok membenahi internal, sementara Jokowi mengontrol pelayanan publik. (Baca juga: SBY: Pemimpin Jangan Terlalu Sering Blusukan)
