TEMPO.CO, Jakarta - Tiga guru Jakarta International School (JIS) mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jumat, 13 Juni 2014. Mereka adalah Neil Bentleman, Elsa Donohue, dan Ferdinand Michele Chong.
"Kami datang untuk mengklarifikasi berita terkait dengan dugaan keterlibatan mereka dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di JIS," kata Hotman Paris Hutapea, pengacara para guru tersebut. (Baca: Guru JIS Lapor ke Polisi, KPAI Siap Membuktikan)
Pemberitaan yang dimaksud Hotman dan para guru ialah soal dugaan adanya korban kekerasan seksual lain di JIS. Setelah terungkapnya kasus kekerasan seksual terhadap murid TK yang dilakukan oleh enam petugas kebersihan sekolah itu, KPAI memang menerima pengaduan dari orang tua dua murid lain. (Baca: Ibu Korban Diintimidasi, Ini Jawaban JIS)
Orang tua murid yang mengadu kepada KPAI itu curiga ada guru yang terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap murid lain JIS. Di sejumlah media, nama para guru ini disinyalir disebutkan dengan jelas. (Baca: JIS Pertahankan Status Guru Terdeportasi)
Dalam pertemuan yang dihadiri seluruh komisioner KPAI ini sempat terjadi perdebatan sengit antara Hotman Paris dan para komisioner. Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan sudah punya bukti yang mengarah pada keterlibatan guru. "Bukti itu berupa pengakuan korban kedua," ujarnya. (Baca: Ibu Korban Diintimidasi Kepala Keamanan JIS)
Namun Hotman menganggap KPAI tidak tegas menjawab pertanyaan para guru. "Tolong jawab saja buktinya ada atau tidak," katanya berkali-kali dengan nada suara tinggi. "Pengakuan korban itu tidak bisa disebut sebagai bukti."
Asrorun kemudian menjelaskan bahwa pengakuan korban yang mereka terima--yang menyebutkan ada indikasi keterlibatan guru di JIS--ialah alat bukti. "Tapi memang kapasitas kami dalam kasus ini bukanlah sebagai penyidik," katanya. Pengakuan korban itu, ujar dia, hanyalah bahan penyidikan yang telah diteruskan kepada polisi. "Tugas polisi-lah yang membuktikan apakah pengakuan itu benar atau tidak, dan apakah memang ada guru yang terlibat atau tidak," ujarnya.
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
Kecelakaan Taksi, None Jakarta 2004 Tewas
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
38 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
41 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
43 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
44 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
46 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
57 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya