TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan korban kekerasan seksual pertama di Jakarta International School, Jakarta Selatan, berinisial AK mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan seksual oleh gurunya.
Polisi mendapatkan keterangan ini setelah dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap para psikolog yang rutin melakukan konseling terhadap AK. "AK ini juga jadi korban kekerasan seksual oleh oknum guru," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Asisten Guru Diduga Terlibat Kekerasan Seks di JIS)
Atas dasar keterangan AK, kata Rikwanto, kepolisian melakukan penggeledahan pada Jumat malam, 13 Juni 2014. Penggeledahan untuk mengetahui lokasi kejadian perbuatan tersebut. (Baca: Geledah JIS, Polisi Temukan 11 Barang Bukti)
Saat AK dibawa ke sekolah pada malam penggeledahan itu, AK menunjuk toilet Anggrek dan salah satu ruangan di ruang guru. Polisi sedang menginvestigasi tempat kejadian perkara itu lebih dalam. Guru yang disebutkan oleh AK pun hampir sama dengan yang disebutkan oleh korban ketiga, DA. (Baca: Guru JIS Terduga Sodomi Ada di Daftar Deportasi)
Rikwanto mengatakan keterangan AK soal keterlibatan guru baru bisa didapatkan setelah kasus ini bergulir selama tiga bulan, karena perlu waktu bagi anak kecil untuk bisa bercerita lebih jelas.
Setelah secara periodik dilakukan konseling psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), AK pun menjadi lebih tenang dan nyaman, sehingga munculah pengakuan itu. Setelah mengalami kekerasan seksual, AK pun berhenti sekolah.
Saat ini ibunda AK yang berinisial T sedang diperiksa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. T tiba di Polda sekitar pukul 11.00 WIB. Namun ia segera memasuki gedung PPA dan enggan memberikan penjelasan kepada wartawan.
Menurut Rikwanto, kedatangan T saat ini untuk pemeriksaan tambahan untuk mendapatkan lagi keterangan adanya guru yang melakukan kekerasan seksual terhadap AK.
APRILIANI GITA FITRIA
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
38 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
40 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
42 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
43 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
45 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
57 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya