TEMPO Interaktif, Jakarta:Harga gula putih kristal impor di Bekasi mencapai Rp 5.800 per kilogram. Selain harganya melambung tinggi, di pusat pasar tradisional terbesar Kota Bekasi, Pasar Baru Kota Bekasi, saat ini sangat sulit ditemukan gula putih kristal lokal alias Bekasi tengah dibanjiri gula pasir impor.Dari penelusuran Tempo di Pasar Baru, hanya ada beberapa agen toko yang masih menjual produk gula lokal. Gula lokal dalam kemasan satu kilogram yang masih dapat dijumpai itu merknya "Gulaku" produksi PT. Sweet Indo Lampung. "Sekarang jarang yang jual gula lokal, pasarannya kalah sama yang impor," kata Iwik, salah satu pedagang.Mengenai harga mahal, kata Iwik, sudah terjadi seja beberapa hari sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per Maret 2005. "Di sini, semua pedagang menjual dengan harga sama, kalau mahal dikit, pedagang ditinggalin pelanggan. Jadi Rp 5.800 sejak setengah bulan lalu, dulu hargannya cuma Rp 5 ribu," kata dia, Minggu (27/3).Selain Iwik, Narto, pedagang lainnya juga mengatakan harga gula naik dan paling banyak saat ini dijual gula pasir impor. Umumnya, para pedagang, saat ini menjual gula pasir asal negara India. "Di karungnya itu tertulis asal India, mungkin gula yang ini diimpor dari India sono," tutur Narto.Para pedagang tidak mengetahui persis latar belakang kenaikan harga gula putih kristal di tingkat eceran itu. Narto mengatakan, kenaikan harga gula di pengecer terjadi karena memang harga beli dari distributor sudah naik. "Tidak tahu pasti, tapi sepertinya sih karena BBM itu, tapi memang dari agen besar harganya sudah naik," kata dia. siswanto