TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Sutiyoso, berencana akan berangkat ke Korea Selatan dan Cina pada April mendatang, guna melakukan studi banding teknologi monorel di kedua negara tersebut. Alasannya, menurut Sutiyoso, teknologi Hitachi dari Jepang yang sudah di tangan pemerintah Jakarta dinilai terlalu mahal. "Saya mau kesana untuk membandingkan teknologinya," ujar Sutiyoso di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/3). Mengenai penolakan pemberian subsidi 30 persen dari pemerintah dan investor lokal terhadap proyek monorel oleh anggota Komisi D DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan, "Mereka belum mengerti arti investasi". Menurutnya, pemerintah DKI belum tentu membayar seluruh dana itu. Menurut gubernur Jakarta ini, pihaknya telah mengumpulkan investor dalam negeri untuk melengkapi dana yang diperlukan. Keterlibatan pemerintah, kata dia, sangat lazim dilakukan dalam proyek infrastruktur yang besar. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta Kamis (24/3) lalu, PT Jakarta Monorail meminta pembagian dana sekitar 30 persen (US$ 50 juta sekitar Rp 470 miliar sampai US$ 60 juta sekitar Rp 564 miliar) dari pemerintah. Permintaan ini kontan mendapat penolakan dari Komisi D. Eworaswa