Temuan BPK, Ahok: Ada Pencairan ke Rekening Pejabat

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 20 Juni 2014 19:07 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang sebelum melakukan blusukan di Balai Kota, Jakarta (27/2). Jokowi mengajak Ahok ikut blusukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta untuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bermasalah dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Ahok mengancam akan mencopot pejabat yang SKPD-nya bermasalah tersebut.

"Dinas PU (Pekerjaan Umum) mungkin bermasalah. BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) bermasalah soal aset-aset dan sistem," katanya di Balai Kota Jakarta, Jumat, 20 Juni 2014.

Hari ini Ahok menerima temuan Badan Pemeriksa Keuangan atas APBD DKI Jakarta 2013 yang menunjukkan adanya 86 temuan proyek ganjil dengan nilai total Rp 1,54 triliun. Temuan itu terdiri dari indikasi kerugian daerah Rp 85,36 miliar, potensi kerugian daerah Rp 1,33 triliun, kekurangan penerimaan daerah Rp 95,01 miliar, dan 3E (tidak efektif, efisien, dan ekonomis) alias pemborosan Rp 23,13 miliar. (Baca: BPK: Kerugian Jakarta Era Jokowi Rp 1,54 Triliun)

Persoalan di Dinas Pekerjaan Umum, kata Ahok, berkaitan dengan temuan adanya pencairan uang ke rekening pribadi kepala seksi di kecamatan. Ini berkaitan dengan pembangunan jalan di 44 kecamatan.

"Yang mesti noncash dikirim ke rekening pribadi. Nah, ini bagaimana bisa ketahuan? Karena sistem noncash management yang kami bangun dengan Bank DKI. Dari situ ketahuan ada uang ditransfer begitu besar ke rekening pribadi," kata Ahok.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, pencairan uang tersebut senilai Rp 104,62 miliar ditransfer ke rekening kepala seksi di kecamatan, kepala seksi di suku dinas, dan kepala bidang pemeliharaan jalan.

Pengujian atas belanja tersebut ditemukan bahwa belanja tidak didukung bukti pertanggungjawaban senilai Rp 2,24 miliar. Ditambah lagi ada pembangunan jalan kampung yang menunjukkan ada kekurangan volume dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, dengan indikasi kerugian senilai Rp 4,49 miliar.

Soal Badan Pengelola Keuangan Daerah, menurut hasil pemeriksaan BPK, ada persoalan mengenai pelaksanaan sensus atas aset tetap dan aset lainnya. Di antaranya inventarisasi atas seluruh aset, kertas kerja koreksi sensus tidak memadai, dan aset belum selesai disensus tak didukung rincian sehingga tak dapat diyakini kewajarannya.

Ahok menuturkan memang ada sejumlah persoalan di BPKD. Misalnya, kata dia, ada pembelian dilakukan dan uang sudah dikeluarkan, tapi barangnya belum ada. "Ada juga cek aset daerah tapi enggak dicek ke lapangan, buat apa buang-buang duit," kata Ahok. (Baca: Jokowi Masih Punya Utang Rekomendasi BPK)

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

59 hari lalu

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

Kinerja keuangan bank bjb terbukti tetap solid dan mampu bertumbuh sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

1 Maret 2024

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tahun 2023. Elnusa berhasil menutup 2023 dengan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

5 Desember 2023

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

Ketua BPK Isma Yatun menyatakan ada potensi kerugian negara Rp 18,19 triliun dari hasil pemeriksaan sepanjang semester I - 2023.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

9 November 2023

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

Cara membuat laporan keuangan yang efektif untuk pemilik bisnis penting untuk diketahui. Adanya laporan keuangan akan membantu mengevaluasi bisnis.

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

21 September 2023

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

Sebelum mengambil langkah untuk memulai usaha baru, pastikan untuk memahami dengan baik laporan keuangan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya