TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bermasalah dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Ahok mengancam akan mencopot pejabat yang SKPD-nya bermasalah tersebut.
"Dinas PU (Pekerjaan Umum) mungkin bermasalah. BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) bermasalah soal aset-aset dan sistem," katanya di Balai Kota Jakarta, Jumat, 20 Juni 2014.
Hari ini Ahok menerima temuan Badan Pemeriksa Keuangan atas APBD DKI Jakarta 2013 yang menunjukkan adanya 86 temuan proyek ganjil dengan nilai total Rp 1,54 triliun. Temuan itu terdiri dari indikasi kerugian daerah Rp 85,36 miliar, potensi kerugian daerah Rp 1,33 triliun, kekurangan penerimaan daerah Rp 95,01 miliar, dan 3E (tidak efektif, efisien, dan ekonomis) alias pemborosan Rp 23,13 miliar. (Baca: BPK: Kerugian Jakarta Era Jokowi Rp 1,54 Triliun)
Persoalan di Dinas Pekerjaan Umum, kata Ahok, berkaitan dengan temuan adanya pencairan uang ke rekening pribadi kepala seksi di kecamatan. Ini berkaitan dengan pembangunan jalan di 44 kecamatan.
"Yang mesti noncash dikirim ke rekening pribadi. Nah, ini bagaimana bisa ketahuan? Karena sistem noncash management yang kami bangun dengan Bank DKI. Dari situ ketahuan ada uang ditransfer begitu besar ke rekening pribadi," kata Ahok.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, pencairan uang tersebut senilai Rp 104,62 miliar ditransfer ke rekening kepala seksi di kecamatan, kepala seksi di suku dinas, dan kepala bidang pemeliharaan jalan.
Pengujian atas belanja tersebut ditemukan bahwa belanja tidak didukung bukti pertanggungjawaban senilai Rp 2,24 miliar. Ditambah lagi ada pembangunan jalan kampung yang menunjukkan ada kekurangan volume dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, dengan indikasi kerugian senilai Rp 4,49 miliar.
Soal Badan Pengelola Keuangan Daerah, menurut hasil pemeriksaan BPK, ada persoalan mengenai pelaksanaan sensus atas aset tetap dan aset lainnya. Di antaranya inventarisasi atas seluruh aset, kertas kerja koreksi sensus tidak memadai, dan aset belum selesai disensus tak didukung rincian sehingga tak dapat diyakini kewajarannya.
Ahok menuturkan memang ada sejumlah persoalan di BPKD. Misalnya, kata dia, ada pembelian dilakukan dan uang sudah dikeluarkan, tapi barangnya belum ada. "Ada juga cek aset daerah tapi enggak dicek ke lapangan, buat apa buang-buang duit," kata Ahok. (Baca: Jokowi Masih Punya Utang Rekomendasi BPK)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
21 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
58 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023
59 hari lalu
Kinerja keuangan bank bjb terbukti tetap solid dan mampu bertumbuh sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023
1 Maret 2024
PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tahun 2023. Elnusa berhasil menutup 2023 dengan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaBPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023
5 Desember 2023
Ketua BPK Isma Yatun menyatakan ada potensi kerugian negara Rp 18,19 triliun dari hasil pemeriksaan sepanjang semester I - 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI
14 November 2023
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).
Baca SelengkapnyaCara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya
9 November 2023
Cara membuat laporan keuangan yang efektif untuk pemilik bisnis penting untuk diketahui. Adanya laporan keuangan akan membantu mengevaluasi bisnis.
Baca SelengkapnyaNaik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T
31 Oktober 2023
Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaMemahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya
21 September 2023
Sebelum mengambil langkah untuk memulai usaha baru, pastikan untuk memahami dengan baik laporan keuangan terlebih dahulu.
Baca Selengkapnya