Dugaan Sodomi, Ibu Korban Punya Data Kuat Guru JIS  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 21 Juni 2014 05:09 WIB

Salah satu dinding yang dihiasi oleh lukisan murid Jakarta International School (JIS) di Jakarta International School, Jakarta (25/4). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum DD, ibu korban kekerasan seksual di Jakarta International School, menyatakan tak gentar terhadap tuntutan yang dilayangkan pihak JIS ke polisi. DD dilaporkan karena dianggap mencemarkan nama baik tiga guru dengan cara menyebarkan surat elektronik yang menuduh ketiganya terlibat kasus kekerasan seksual di JIS.

"Kami punya jelas buktinya, jadi kami serahkan saja ke polisi," ujar kuasa hukum ibu korban, O.C. Kaligis, Jumat, 20 Juni 2014. Ia menyatakan salah satu bukti kuat dari tudingan tersebut adalah keterangan korban.

"Itu disampaikan saat anak diperiksa dan didampingi langsung oleh psikolog," tuturnya. Menurut Kaligis, tak mungkin anak menyampaikan keterangan bohong dalam pemeriksaan tersebut. "Ia menunjuk (tiga guru) tersebut ketika diperlihatkan gambarnya."

Ibu korban, kata Kaligis, sempat takut akibat pelaporan tersebut. Namun ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan ibu korban sudah benar, dan meminta penanganan selanjutnya kasus ini diserahkan kepada polisi. "Kami yakin polisi akan membuktikan (tuduhan) tersebut."

Pengakuan baru itu berdampak panjang. Empat guru JIS ditunda deportasinya oleh Imigrasi atas permintaan polisi. Dua guru JIS dengan jelas tercantum dalam surat elektronik DD yang disebar kepada para orang tua murid, yakni ED (Amerika) dan NB (Kanada). Satu terlapor lain adalah asisten guru berinisal FT, warga Indonesia. (Baca: Korban Ketiga JIS Siap Lapor Polisi)

Mereka rencananya akan diperiksa Senin mendatang. Jauh sebelum itu, pada Jumat pekan lalu, polisi sudah melakukan persiapan dengan cara menggeledah ruangan mereka dan mengambil sejumlah barang bukti. Hal ini diprotes pihak JIS.

Chris Gould, auditor pendidikan untuk JIS dari Child Safe Australia, menuturkan cara tersebut tidak profesional. "Apalagi membawa anak ke tempat kejadian perkara pada malam hari hingga larut, itu tak baik," ujarnya.

Ia mengatakan polisi jangan mengusut kasus ini secara tergesa-gesa. Menurut ia, anak tak bisa dipaksa untuk terus memberi keterangan terkait dengan kasus ini. "Karena mereka akan cenderung menyatakan apa yang disampaikan berulang pada mereka."

Salah satu contohnya adalah teknik penuduhan yang kini menjerat tiga guru JIS. "Memberikan foto dan menyuruh anak untuk menunjuknya, that's tricky business," ujarnya dalam wawancara dengan Tempo. Menurut ia, seharusnya polisi menggunakan banyak pertanyaan terbuka (leading question) agar anak bisa bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya.

M. ANDI PERDANA

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya