TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia berinisial H yang diduga sebagai pelaku pembakaran terhadap Yusri, tukang parkir di Monas, ditangkap. "Sudah diamankan di Polisi Militer Guntur, Jakarta," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada Tempo, Kamis, 26 Juni 2014.
Rikwanto mengaku sudah menghubungi Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya. Namun, Fuad belum bersedia memberikan keterangan. "Beliau akan memberikan keterangan lebih lanjut usai menghadiri upacara Prasetya Perwira di Yogyakarta," ujar Rikwanto.
Hingga saat ini, Yusri, 40 tahun, masih dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia disiram bensin kemudian disulut api oleh H di Monas pada Selasa, 25 Juni 2014 pukul 22.45 WIB.
Penyebabnya, Yusri kurang memberikan uang "jatah" yang diminta, yaitu sebesar Rp 150 ribu. Berdasarkan keterangan saksi dan korban, pelaku sudah dua bulan sering beredar meminta jatah kepada pedagang dan tukang parkir di area tersebut. (baca: Tukang Parkir Monas Diduga Dibakar Oknum TNI)
Sebelumnya, Fuad mengatakan pihaknya tengah mengusut H. "Sekarang kami sedang mencari identitas orang tersebut," ujar Fuad, Rabu, 25 Juni 2014.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, kata dia, memerintahkan pengusutan atas kasus yang mencoreng TNI ini. Namun, dia belum mengetahui tindakan apa yang akan dijatuhkan terhadap H. "Akan diinfokan lagi kalau ada perkembangan," ujarnya.
URSULA FLORENE SONIA
Berita terkait
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024
17 hari lalu
Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum
Baca SelengkapnyaPrajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat
33 hari lalu
Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.
Baca SelengkapnyaAmnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum
39 hari lalu
Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.
Baca SelengkapnyaKontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer
6 Oktober 2021
Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.
Baca SelengkapnyaSerial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan
16 September 2021
Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.
Baca Selengkapnya2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf
27 Juli 2021
TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.
Baca SelengkapnyaIni Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota
7 Oktober 2018
Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman
31 Agustus 2018
Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.
Baca SelengkapnyaJokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua
5 Juli 2018
Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.
Baca SelengkapnyaMalam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal
3 Juli 2018
Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.
Baca Selengkapnya