TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah perlu dikaji lagi keberadaannya. Salah satu yang perlu ditinjau lagi adalah kesiapan guru pembimbing.
"Kita kaji dulu, siap enggak guru-gurunya," kata dia di Balai Kota, Selasa 1 Juli 2014. Jika guru-gurunya tak siap untuk membimbing kegiatan tersebut, menurut dia, akan berbahaya bagi siswa-siswa yang mengikutinya. "Kalau jadi pembimbing, ya harus mengerti rute-nya."
Jangan sampai, kata Ahok, guru pembimbing datang ke lokasi kegiatan namun hanya duduk-duduk saja. "Jadi kalau mau jadi pembimbing mesti ikut jalan, jangan main orang bikin rute-rute tapi enggak pernah survei," kata dia.
Bahkan, menurut Ahok, untuk keamanan, pihak sekolah harusnya bisa melibatkan pihak ketiga yang sudah berpengalaman jika ingin melakukan aktivitas pecinta alam. "Kalau sekolah enggak siap harus pakai club misalnya seperti Mapala UI. Pakai mereka supaya turun dan melatihkan. Atau ditemani tentara," kata dia. Menurutnya itu lebih aman dibandingkan para siswa harus berkegiatan tanpa pendampingan guru yang siap.
Seperti diketahui, Arfiand Caesary Alirhami meninggal setelah mengikuti kegiatan ekskul pecinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Siswa kelas 1 SMA 3 Jakarta tersebut diduga mengalami penganiayaan dari kakak kelasnya. Pihak kepolisian sendiri sudah menetapkan lima tersangka dari pihak siswa.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Polisi Galau Tentukan Pelanggaran Obor Rakyat
Bos Adhi Karya Akui Alirkan Dana ke Anas
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
2 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
11 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
20 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca Selengkapnya