TEMPO.CO, Jakarta - Dua guru Jakarta International School (JIS), Neil Bantleman dan Ferdinand Tjiong, menolak menjalani tes kebohongan dengan alat lie detector di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kamis, 17 Juli 2014. Tes kebohongan itu merupakan rangkaian pemeriksaan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap tiga murid Taman Kanak-kanak JIS. (Baca: Guru JIS Ditahan, Istri Ikut Bicara)
"Pagi tadi polisi mengeluarkan Neil dan Ferdinand dari sel penjara untuk mengikuti tes deteksi kebohongan. Tapi kedua guru JIS itu menolak untuk mengikuti tes," kata juru bicara JIS, Daniarti Wusono, dalam pesan elektronik yang diterima Tempo, Kamis siang, 17 Juli 2014.
Daniarti menjelaskan penolakan itu dilakukan karena polisi tidak memberitahukan kepada penasihat hukum keduanya untuk melakukan tes. "Sehingga penasihat hukum tidak hadir dan tidak adanya tenaga ahli independen yang menjadi saksi saat tes berlangsung," ujarnya. (Baca: Istri Guru JIS: Tolong Izinkan Dia Pulang)
Selain itu, Daniarti melanjutkan, pihak kepolisian tidak menyediakan penerjemah yang dipilih kedua guru JIS. "Hal itu sangat penting untuk menunjang pelaksanaan tes," kata dia. (Baca: 3 Kedutaan Protes Kasus Guru JIS, Ini Kata Polisi)
Menurut Daniarti, tes deteksi kebohongan sama seperti proses interogasi yang berdasarkan Pasal 72 KUHP, harus didampingi oleh penasihat hukum. "Tapi, tadi pagi yang terjadi justru sebaliknya," ujarnya.
Kedua guru JIS, kata Daniarti, bersedia menjalani tes kebohongan, asalkan didampingi oleh penasihat hukum dan tenaga ahli independen. "Itu untuk memastikan pihak kepolisian mematuhi protokol internasional dalam pelaksanaan tes tersebut," kata dia. (Baca: JIS Ajukan Penangguhan Penahanan)
Pada Selasa, 15 Juli 2014, Neil dan Ferdinand telah menjalani pemeriksaan fisik, darah, dan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan setelah tes kesehatan di RS Polri, kedua tersangka akan menjalani pemeriksaan psikologis dan tes kebohongan. "Selanjutnya akan dites kebohongan dengan alat lie detector, psikiater, dan lainnya. Bertahap jadwalnya," kata Rikwanto.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-Bully Netizen
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid
Hanya 15 Persen Peserta SBMPTN Diterima di PTN
Obama Jadi Tuan Rumah Buka Puasa di Gedung Putih
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
40 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
43 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
44 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
46 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
48 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
59 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya