Ahok Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran  

Reporter

Senin, 21 Juli 2014 10:57 WIB

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa warga yang sedang berobat di Puskesmas Tebet, Jakarta (10/6). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak khawatir terhadap melonjaknya jumlah penduduk di Ibu Kota seusai Lebaran. Ia tak akan menggelar operasi yustisi. Sebab, ia sudah mempersiapkan dua skenario untuk mengatasi penambahan jumlah penduduk berdasarkan pantauan rutin tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Enggak apa-apa mereka datang ke Jakarta. Yang penting tak jadi penyandang masalah kesejahteraan sosial," kata Basuki di Taman Monas Silang Selatan setelah memimpin apel siaga pengendalian arus mudik dan arus balik, Senin, 21 Juli 2014. (Baca: Operasi Yustisi Seperti 'Tom & Jerry')

Ketimbang operasi yustisi, Ahok--sapaan Basuki--memilih berkoordinasi dengan Kodam Jaya, PT Kereta Api Indonesia, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Koordinasi ini bertujuan mensterilkan permukiman kumuh di kolong jalan tol dan pinggir rel kereta mulai Agustus mendatang. Dengan begitu, kesan bahwa harga tempat tinggal Jakarta murah lantaran banyak lahan liar yang dapat dimanfaatkan akan hilang. "Kami akan membuat mereka sulit mencari tempat tinggal," ujarnya.

Selain itu, Ahok juga mengusahakan pemindahan pabrik-pabrik ke luar Jakarta. Ia menyarankan pembangunan pusat industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur menyusul sudah beroperasinya rel kereta ganda di jalur itu. Alasannya, Ahok menganggap pabrik merupakan penyerap utama penduduk dari luar Jakarta. "Toh mereka yang datang ke Jakarta juga kebanyakan berasal dari daerah itu," tutur Ahok.

Ihwal kemungkinan pendatang yang justru menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial, Ahok menjamin akan memulangkan mereka dengan menandatangani surat perjanjian agar tak kembali ke Ibu Kota. "Kalau masih kembali, kami laporkan ke kepolisian atas tuduhan penipuan terhadap Pemprov," kata Ahok. (Baca: Ini Alasan Jokowi Tak Mau Operasi Yustisi)

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea membenarkan ucapan Ahok perihal penghilangan operasi yustisi dan pemulangan PMKS. Menurut dia, Jakarta bukan lagi sasaran utama pendatang dari daerah. Berdasarkan data historis tahun lalu, 20 ribu dari 31 ribu orang yang masuk ke Jakarta justru melanjutkan ke daerah di luar Jakarta. "Jakarta mulai hanya menjadi gerbang masuk saja," ujar Purba.

LINDA HAIRANI







Terpopuler:
Jembatan Comal Ambles, Kapal Roro Dikerahkan
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Dahlan Iskan Tak Berpikir Jadi Menteri Lagi
Laba Adira Finance Anjlok 40,12 Persen
Karena Comal, Pemudik Diminta Berangkat Hari Ini
45 Tahun Lalu, Manusia Pertama Mendarat di Bulan

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya