Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO , Jakarta:Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku, sudah tidak menjalin komunikasi lagi dengan koleganya yang kini jadi calon presiden, Joko Widodo. Ahok tidak ingin ada gosip jika dirinya melakukan komunikasi dengan gubernur DKI non aktif itu.
Terutama soal kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden. Namun, ia tidak menyebut sudah berapa hari tidak komunikasi dengan mantan Wali Kota Solo itu. "Rahasialah berapa hari tidak komunikasi," katanya.
"Aku menghindari komunikasi dengan Pak Jokowi untuk menghindari hal-hal kayak gitu. Nanti gosipnya macam-macam lagi, tunggu besok beliau pulang sajalah, baru diomongin," kata dia si Balai Kota, Selasa, 22 Juli 2014.(Baca: Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres)
Jokowi sendiri dijadwalkan kembali menjabat gubernur mulai besok. Untuk itu, ia mengaku telah mengutus bawahannya untuk mengingatkan Jokowi. "Saya sudah utus Pak Heru (Heru Budi Hartono-Kepala Biro Kepala Negara dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta)," kata dia.
Ahok meminta Jokowi meminta Jokowi kembali ke Balai Kota karena ada beberapa hal yang memerlukan tanda tangan dia sebagai gubernur. Salah satunya soal Anggaran Pendapat Belanja Daerah Perubahan. "Besok saya sudah menjadi pelaksana tugas harian, saya tidak bisa menandatangani lagi. Harus gubernur yang tanda tangan," kata Ahok.