Cara Ahok Berantas Permukiman Liar  

Reporter

Rabu, 6 Agustus 2014 07:44 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan terus memberantas permukiman liar di Ibu Kota. "Kami jalan terus, kok. Hajar terus sampai bersih," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di kantornya, Selasa, 5 Juli 2014. Menurut dia, masalah penertiban ini bukanlah hal sulit.

"Permukiman liar di pinggir kali atau pinggir rel itu kan diisi penyewa," ujar Ahok. Jadi, kalaupun digusur, para penyewa yang rata-rata pendatang dari luar ke Jakarta akan pindah ke tempat lain atau pulang kampung. Adapun warga Jakarta yang rumahnya tergusur akan dipindahkan ke rumah susun. "Kan sudah terbukti di beberapa lokasi model semacam ini berhasil. Kami tetap pakai cara itu." (Baca: Cara Ahok Halau Pendatang ke Jakarta)

Sejak awal Juli 2014, Pemprov DKI Jakarta mengintensifkan pembongkaran permukiman liar di semua wilayah. Beberapa titik permukiman liar yang telah digusur misalnya kawasan Bongkaran, Tanah Abang, sepanjang bantaran Kanal Banjir Barat, serta pinggir rel di kawasan Tanah Abang. Pada 6 Agustus mendatang, pemerintah berencana kembali meneruskan pembongkaran di sejumlah titik. "Yang di kawasan bongkaran dan pinggir rel Tanah Abang kita teruskan. Setelah selesai, pindah ke tempat lain." (Baca: Konsep Surat Perjanjian Pendatang di DKI Tak Jelas)

Meski telah ada pembongkaran, gubuk liar di beberapa titik kembali muncul. Keberadaan gubuk-gubuk semacam itu disebabkan oleh banyaknya pendatang tanpa modal yang tiba di Jakarta saat musim Lebaran.

Ahok pun memiliki solusi untuk mengantisipasi kembali menjamurnya permukiman liar. "Jadi, lahan yang sudah kami bongkar itu langsung dibikin jalan atau taman," tuturnya. Sebagai contoh, ujar dia, nanti di sepanjang bantaran Kanal Banjir Barat akan dibangun jalan inspeksi, dari Jakarta Pusat hingga Jakarta Utara. "Kalau sudah dibikin jalan, masak mau dibikin rumah lagi." (Baca: Usai Lebaran, Pendatang ke DKI Meningkat 30 Persen)

Selama ini, kata dia, banyak program penertiban bangunan liar yang tak berhasil karena setelah dibongkar lahan yang kosong dibiarkan begitu saja. Sama seperti pinggir sungai, Ahok juga mengaku akan menjadikan lahan eks-permukiman liar di sepanjang rel kereta di Ibu Kota sebagai jalan. "Nanti di pinggir rel ada jalan. PT KAI juga bisa memanfaatkan jalan itu untuk membangun shelter kereta." (Baca: Ahok Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran)

PRAGA UTAMA



Berita Lainnya:
Kebun Raya Batam Dibangun Bulan Ini
Deklarasi ISIS di Malang, Bupati:Tidak Kecolongan
10 Ribu Pendukung Prabowo Diklaim Bakal Datangi MK
Antisipasi ISIS, Polisi Gandeng Tokoh Agama

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

45 hari lalu

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

Jakarta dengan istilah Jabodetabekjur juga tidak lagi menjadi ibu kota. Nama itu baru akan digunakan ketika ibu kota sudah pindah.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya