TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan bertato "Lady in the 69 Trap" yang diketahui bernama Idawati pagi ini, Jumat, 15 Agustus 2014, dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Jenazahnya diberangkatkan dari rumah duka Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat.
Meski telah dikubur, teka-teki kematian Idawati masih belum terjawab. "Polisi belum memberikan keterangan perihal penyebab kematiannya. Saya hanya bisa menduga-duga," kata Tjung Li Ena, ibu korban. (lihat: Terungkap, Sosok Mayat Wanita Bertato '69 Trap').
Menurut Ana, panggilan akrabnya, Idawati tak pernah punya musuh semasa hidup. Putri keduanya itu seorang yang pendiam dan penyendiri. Saat berpisah terakhir kali pun, Idawati tak banyak membawa barang berharga.
"Dia cuma bawa duit Rp 100 ribu. Itu pun masih utuh ketika jasadnya ditemukan. Tidak mungkin ini perampokan," ujar Ana lagi.
Sarah David, pendeta Gereja Kristen Alkitab Indonesia Jalan Ampera, tempat keluarga Idawati sering beribadah, juga menepis kemungkinan bunuh diri. Menurut Sarah, Idawati memang mengaku kerap mendapat bisikan untuk bunuh diri. Namun, ia selalu berhasil melawannya.
"Dia bilang suka ada bisikan-bisikan. Pernah dia dibisiki untuk menginjak kotoran. Waktu di Hong Kong juga ada bisikan yang menyuruh dia lompat bersama anak-anaknya dari apartemen. Tapi Idawati selalu bisa melawan," kata Sarah lagi (lihat: Lady in the 69 Trap Ternyata Punya Gangguan Jiwa)
Idawati ditemukan tewas pada Sabtu petang, 9 Agustus 2014, di KM 17 Tol Wiyoto Wiyono. Terdapat luka sobek di bagian kepala dan mulut serta luka akibat benda tajam di bagian pinggang. Kedua tangan dan kaki Idawati patah. Mayatnya bisa diidentifikasi karena tato-tato yang ada di sekujur tubuhnya seperti tulisan "Ana", "Lady in the 69 Trap", "Freddie Mercury", dan "6149040WB". (lihat: Wanita Bertato, Semasa Hidup Suka Grup Queen)
