Daerah Rawan Banjir di Depok Jadi 53 Titik  

Reporter

Minggu, 17 Agustus 2014 04:57 WIB

Sejumlah anak bermain di genangan banjir di Jalan Raya Perumahan Taman Duta, Sukmajaya, Depok, (6/12). Genangan banjir ini menjadi lahan bermain anak-anak. Tempo/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mengalami kesulitan dalam mengurangi titik banjir yang tersebar di 11 kecamatan di kota berikon belimbing itu. Bukannya berkurang, daerah rawan banjir malah meningkat menjadi 53 titik tahun ini, naik 9 titik dari 44 titik pada tahun lalu.

"Tahun lalu ada 44 titik banjir, sekarang berkembang menjadi 53 titik," kata Kepala Seksi Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok Satria Firstadi saat ditemui Tempo pada Sabtu, 16 Agustus 2014. (Baca: Keruk Situ, Depok Anggarkan Rp 451 Miliar)

Satria mengatakan salah satu penyebab pertambahan titik itu karena daerah serapan air yang semakin berkurang. Karena itu, dia meminta setiap rumah memakai sumur resapan.

Pada 2012, pemerintah berhasil mengurangi titik banjir dari 54 menjadi 33 titik. Namun, pada 2013, titik banjir kembali meningkat menjadi 44. Hasil pemantauan saat intensitas hujan meninggi pada awal tahun ini tercatat titik banjir bertambah menjadi 53. (Baca: Depok Fokus Tangani 44 Titik Rawan Banjir)

Beberapa titik rawan banjir itu di antaranya di Perumahan Mutiara Depok, Perumahan Bukit Cengkeh I dan II, Perumahan Taman Duta, Kali Angke, dua titik di Curug, Kali Jantung, Palsi Gunung Selatan, Sawangan Baru, Bojong Pondok Terong (Kelurahan Cipayung), dan Citayam. Pada 2014 ini, tercatat penambahan titik banjir baru, seperti di Kompleks Marinir Rangkapan Jaya Baru dan BSI Sawangan Indah. (Lihat: Tanggul Jebol, Perumahan Bukit Cengkeh II Depok)

Saat ini pengalihan fungsi lahan di Depok cukup tinggi. Lahan-lahan irigasi kemudian berubah menjadi permukiman. Selain itu, drainase dan resapan air perumahan juga belum mampu menanggulangi derasnya air pada musim penghujan. "Apalagi jika di dalam drainase itu banyak sampah, air tidak dapat mengalir dengan baik," kata Kepala Dinas Bimasda Kota Depok Yulistiani Mochtar.

Hingga saat ini, Yulistiani baru melakukan peneguran terhadap beberapa pengusaha soal penjagaan lingkungan bersama, seperti minimarket yang ada di jalan-jalan utama. Mereka sudah diwajibkan untuk membuat saluran yang bagus di tempat usaha mereka. Saluran itu harus bisa menahan sampah agar tidak mengganggu aliran drainase. "Minimarket harus punya grill supaya air cepat mengalir." (Baca: Solusi Jitu Jokowi Cegah Banjir Jakarta)

ILHAM TIRTA


Berita Lainnya:
Mobil Baru Obral Diskon, Mobil Bekas Susah Laku
Bisnis Artis Mancanegara Ini Tak Main-main
Penembakan Kapolsek Dipertanyakan Istrinya
Ekonom: Jokowi Harus Lanjutkan Reformasi Ekonomi
Longsor Cilebut-Bojong Gede, KAI Ultimatum PU

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

30 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

38 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

39 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

50 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

5 Maret 2024

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya