Hujan yang terus mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung mengakibatkan status ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, Jawa Barat, meningkat menjadi Siaga II (17/1). Air pintu air Katulampa berada di ketinggian 160 sentimeter. Jika air terus meningkat hingga melebihi 200 cm, maka statusnya akan berubah menjadi Siaga I. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Bogor - Berdasarkan pantauan satelit citra cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi hujan lebat berpeluang terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya. Hujan dengan intensitas di atas rata-rata itu juga akan terjadi di Jakarta pada Senin, 18 Agustus 2014.
"Secara lokal peluangnya masih sangat tinggi terjadi di wilayah Bogor dan Jakarta hingga akhir bulan Agustus mendatang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedi Sucahyono.
Menurut Dedi, hujan lebat itu terjadi akibat adanya pemanasan lokal. "Cuaca sangat terik mengakibatkan uap air cepat menguap ke udara dan membentuk awan air yang menjadi hujan," katanya. "Curah hujan tertinggi masih terjadi di wilayah Bogor bagian utara dan sekitar Citayem, sementara di puncak tidak terlalu tinggi."
Hujan lebat juga berpeluang turun di Jakarta yang diakibatkan oleh adanya pasokan suhu udara lembap yang terjadi di Selat Sunda dan barat Sumatera. "Pasokan air masih banyak di Selat Sunda, ditambah dengan tiupan angin yang mengarah ke laut Jakarta, sehingga berpotensi munculnya awan hujan di Jakarta," kata Dedi.