TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak khawatir dengan sikap galaknya yang mencopot sejumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.
Menurut Ahok, sikap galaknya ini bermanfaat meningkatkan kinerja anak buahnya dan menciptakan iklim persaingan sehat. "Kalau orang yang rajin bekerja, dia akan senang-senang saja," ujarnya di Balai Kota, Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Warga Mampang ke Rusun Komarudin)
Pekan lalu, Ahok mencopot empat PNS di Dinas Perumahan. Pencopotan ini dilakukan karena mereka disinyalir terlibat jual-beli Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur. Belakangan, Ahok kerap mengatakan tengah membidik pegawai di satuan perangkat kerja daerah yang kinerjanya buruk. "Kami mau copot-copotin yang enggak kerja," tutur Ahok. (Baca: DKI Bentuk Tim Pemburu Aset Warisan Belanda)
Mencopot pegawai yang bermasalah, menurut Ahok, membuat pegawai di level fungsional lebih giat bekerja lantaran menciptakan iklim persaingan sehat. Menempatkan pegawai bermasalah ke level fungsional, ujar Ahok, juga memberikan kesempatan bagi pegawai lain yang lebih kompeten untuk menempati posisi yang ditinggalkan. (Baca: Ahok: Merdeka Itu Enggak Korupsi)
Kini, pegawai dari level mana pun bisa menempati jabatan struktural, asalkan memenuhi syarat. Dengan begitu, tutur Ahok, "kegalakannya" secara tak langsung menyaring pegawai negeri yang berintegritas.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
ISIS Pemerasan TKI Sengketa Pilpres Pembatasan BBM Subsidi Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Pencitraan, Jokowi-JK Tak Berani Hapus Subsidi BBM
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
1 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
2 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru
3 hari lalu
Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
5 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
7 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi
23 hari lalu
Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
36 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
36 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
37 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI
51 hari lalu
Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme
Baca Selengkapnya