Pendamping Ahok Idealnya Seperti Jokowi  

Reporter

Senin, 25 Agustus 2014 07:27 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang mundur karena dilantik sebagai presiden. Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, mengungkapkan kriteria pendamping Ahok. Menurut dia, calon wakil gubernur harus memiliki sikap tegas. "Tapi, tidak meledak-ledak seperti Ahok," kata Agus saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Agustus 2014. (Baca: Jokowi Mundur Usai Pelantikan Anggota DPRD)

Menurut dia, Ahok yang memiliki sikap tegas dan meledak-ledak itu harus diimbangi dengan pendamping yang tenang. "Jadi, ada variasi. Kalau Ahok, kan, meledak-ledak, jadi pendampingnya yang tenang," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, yang mengatakan akan menjadi variabel komplementer apabila pendamping Ahok memiliki karakter yang lebih lembut. "Sehingga, dapat mengimbangi gaya komunikasi Ahok yang cenderung meledak-ledak dan ekspresif," ujarnya. Menurut dia, karakter itu seperti karakter yang dimiliki Jokowi. "Agar bisa mengimbangi." (Baca: Disebut Calon Wagub, Apa Kata Muhammad Sanusi?)

Ahok sendiri mengaku pasrah soal siapa pendampingnya kelak jika ia menjadi gubernur. Namun begitu, dari beberapa nama yang dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra, ia cenderung memilih wakil gubernur yang diajukan Partai Banteng.

"Terserah aja, tapi menurut saya sih harusnya kalau saya masih di Gerindra, harusnya satu lagi ya PDIP," kata Ahok usai menghadiri acara Saratoga's 3rd Annual CXO Network di Hotel Rits Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Agustus 2014. (Baca: PDIP dan Gerindra Tak Nyambung, Ahok Terkatung-katung)

Menurut dia, yang paling penting wakil gubernur itu memiliki kriteria pekerja keras, tidak terima suap, dan taat pada konstitusi bukan konstituen. "Kalau kamu taat sama partai, konstituen, ya nanti berantakan," kata Ahok.

Ahok mengatakan jika taat pada partai, maka akan mengorbankan rakyat sekitar 80 persen. Sebab, partai sekarang tidak ada yang menang sampai 20 persen suaranya. "Jadi, bagi saya syaratnya itu saja. Mau kerja keras enggak terima suap dan taat sama konstitusi, bukan konstituen," dia menegaskan. (Baca: Ahok: Wakil Gubernur Seharusnya dari PDIP)

AFRILIA SURYANIS

Berita Lainnya:
Dibilang Tampan di Media Sosial, Ini Kata Ketua MK
DPRD Dilantik Hari Ini, Apa Harapan Ahok?
Mobil Jokowi Antipeluru dan Tahan Ledakan
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

4 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

23 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

38 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya