Polisi Identifikasi Sebab Jatuhnya Korban Aksi Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 15:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi masih mengidentifikasi korban bentrokan dalam unjuk rasa yang berlangsung di depan Istana Merdeka, Kamis (9/1) kemarin. Hingga kini belum diketahui, apakah mereka menjadi korban karena pukulan petugas atau tergores pagar kawat berduri yang dipasang sebagai pembatas. Juru Bicara Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Prasetyo, menjelaskan hal itu kepada wartawan di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (10/1). Kami masih melihat, sebenarnya kami berusaha menghindarkan terjadinya bentrokan itu, kata dia. Menurut Prasetyo, seandainya massa memberitahukan aksinya terlebih dahulu, bentrokan antara petugas dengan massa dapat dihindarkan. Selain itu, polisi dapat mengetahui siapa penanggungjawabnya. Polisi, kata Prasetyo, juga dapat mengetahui tuntutan apa yang diperjuangkan massa. Kalau mengetahui, kan, dapat disiapkan siapa yang akan menerima aspirasinya itu, kata dia. Prasetyo berpandangan, barangkali massa belum memahami mengapa pemerintah mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan telepon. Dengan pemberitahuan terlebih dahulu, wakil pemerintah yang menerima aspirasi massa dapat menjelaskan kenapa keputusan itu diambil. Itu maksudnya memberitahukan terlebih dahulu, katanya menambahkan. Di samping itu, seperti ditambahkan Prasetyo, pemberitahuan juga bermanfaat agar aksi unjuk rasa bisa diatur waktunya. Menurut dia, demo sehari penuh sama sekali tidak bisa dikatakan ideal. Ideal menurut polisi, kata Prasetyo, demo hanya berlangsung tiga jam. Menanggapi kecenderungan massa yang membajak truk tanki di dalam aksi unjuk rasa yang mereka lakukan, menurut Prasetyo, itu sudah dapat dikategorikan tindak pidana. Kita minta baik-baik, Kapolres Jakarta Selatan juga minta supaya truk tanki dikembalikan kepada pemiliknya, kata dia menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Kampus Universitas Moestopo, kemarin. Sesungguhnya, kata Prasetyo, permintaan yang disampaikan oleh Kapolres itu sudah menunjukkan sikap toleran dari polisi atas tindak pidana berupa perampasan tanki yang dilakukan. Namun, yang disesalinya, permintaan yang dilakukan secara baik-baik itu justru dibalas dengan pukulan terhadap Kapolres dan lemparan batu ke arah dua anggota polisi. Perampasan tanki saja cukup untuk dilakukan penyidikan, apalagi terjadi bentrokan, sempat mengeroyok petugas. Itu bukan budaya intelektual, kata dia. Ditanya mengenai adakah permintaan pengamanan khusus dari para pemilik tanki BBM, Prasetyo menjelaskan, meski tidak ada permintaan polisi sudah berkewajiban memberikan pengamanan.(Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

2 menit lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

6 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

6 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

8 menit lalu

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

Seluruh peserta UTBK UNJ sebanyak 30.364 orang yang terbagi atas 132 sesi dimana setiap hari dilakukan ujian sebanyak 2 sesi.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

12 menit lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

14 menit lalu

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

Apriyani / Fadia harus mengakui keunggulan Lee So Hee / Baek Ha Na, pada babak semifinal Piala Uber 2024. Indonesia vs Korea Selatan imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Sabtu 4 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Jakarta Pertamina Enduro dan STIN BIN

15 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Sabtu 4 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Jakarta Pertamina Enduro dan STIN BIN

Jadwal Proliga 2024 akan kembali hadir pada Sabtu, 4 Mei 2024. Tiga pertandingan akan berlangsung di GOR Jatidiri, Semarang.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

18 menit lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

21 menit lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya