Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli bersama isteri Ny. Alfina Evi Maria memberikan hak suaranya di TPS 029 Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, (20/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dipastikan menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang dilantik sebagai presiden 20 Oktober mendatang. Dengan naiknya Ahok, kursi wakil gubernur lowong. (Baca: Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya)
Berdasarkan Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kursi wakil kepala daerah diisi oleh partai pendukungnya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerakan Indonesia Raya merupakan pendukung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012. (Baca: Disebut Ahok Calon Wakil Gubernur, Nachrowi Girang)
Meski wakilnya kelak harus datang dari salah satu partai pendukungnya itu, Ahok memilih orang luar. Bahkan Ahok mendukung Nachrowi Ramli, pesaingnya dalam pilkada 2012 yang juga kader Partai Demokrat, untuk mendampinginya. "Saya kira bagus kalau dia (Nachrowi) jadi wagub," ucap Ahok di silang timur Monas, Ahad, 14 September 2014. "Menurut pandangan orang-orang dan tokoh betawi, dia (Nachrowi) kan pengin jadi wagub."
Ahok menyarankan Gerindra untuk mengusung Nachrowi, yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. "Siapa tahu Gerindra mau mengusung Pak Nachrowi. Bagus kan, sekarang Gerindra tidak ada orang," ujarnya. "Kan saya tidak di Gerindra, daripada Taufik sama Sanusi, mungkin lebih baik dia."
Taufik dan Sanusi yang dimaksud Ahok adalah Muhammad Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta; dan Muhammad Sanusi, Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pada kesempatan itu, Ahok kembali mengingatkan ucapan Taufik soal dukungannya terhadap Nachrowi. "Dulu Pak Taufik sempat bicara, ada pikiran mendukung Nachrowi. Makanya saya tidak tahu dia masih kepikiran apa enggak," ucap Ahok. Ahok mengaku dekat dengan Nachrowi, begitu juga dengan Fauzi Wibowo alias Foke--pasangan Nachrowi dalam pilkada 2012.
Ihwal siapa yang berpeluang besar mengisi jabatan wakil gubernur, Ahok menolak berspekulasi. "Tergantung DPRD. Kan yang memilih mereka," katanya.