Enam Tahanan Polsek Pondok Gede Masih Buron
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Rabu, 17 September 2014 14:05 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak enam tahanan Kepolisian Sektor Pondok Gede, Kota Bekasi, yang kabur pada Jumat dinihari, 12 September 2014 belum berhasil ditangkap hingga saat ini.
"Belum ada, kami masih melakukan pengejaran," kata juru bicara Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo kepada Tempo, Rabu, 17 September 2014. Pengejaran, kata dia, juga melibatkan anggota keluarga dari tahanan yang kabur tersebut.
Empat petugas jaga yang berjaga pada saat tahanan kabur telah diperiksa oleh Provost Polresta Bekasi Kota. Menurut Siswo, petugas itu terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya. "Sudah diperiksa, tinggal disidangkan," kata Siswo.
Enam tahanan Polsek Pondokgede, di antaranya lima tahanan narkoba, yakni Andi alias Ketel, Alindra alias Indra, Pandiaman Situmorang, Fitri alias Petruk, dan Adi Saputra alias Acil. Seorang lagi merupakan tahanan kriminal umum, Arif Setiawan. (Baca:Enam Tahanan Polisi Diduga Kabur ke Luar Kota)
Mereka kabur melalui jendela kamar mandi dengan cara memotong terali besi di kamar mandi. Para tahanan memanfaatkan ember besar sebagai pijakan untuk memanjat dan keluar ke bagian gudang. Atap gudang terlihat dijebol guna melarikan diri.
Polisi sudah mengungkap modus para tahanan kabur tersebut. Setelah diselidiki, ternyata seorang ibu dari tahanan, Sudarwati, menyelundupkan gergaji besi ke dalam tahanan pada 20 Agustus 2014 lalu untuk diberikan kepada anaknya, Andi alias Ketel. Gergaji itu yang digunakan untuk memotong terali besi di kamar mandi.
Polisi sudah menetapkan Sudarwati sebagai tersangka. Sudarwati dijerat dengan Pasal 223 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang upaya membantu kaburnya tahanan. Kini tersangka diajak petugas ke luar kota untuk menangkap anaknya, Andi alias Ketel.
ADI WARSONO
Berita Terpopuler
Bogor Akan Terapkan Sehari tanpa Kendaraan Pelat B
Ahok Diminta Jelaskan Penggusuran di Kampung Pulo
Bandung Macet, Ridwan Kamil Datangi Ahok
BNN Temukan Ladang Ganja Gunung Gede
Ahok Belajar Pertanian di Lahan Reklamasi Korsel