Pangeran, seekor bayi gajah Sumatra, di kandang Gajah Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (12/3). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Saefullah memberikan nama bagi anak gajah yang lahir pada Desember 2013 dalam rangka perayaan ulang tahun Taman Margasatwa Ragunan ke-150. Syaefullah memberi nama Lestari bagi anak gajah betina asal Lampung tersebut.
"Kita beri nama siapa, ya? Kita beri nama Lestari saja buat anak gajah itu," ujar Saefullah saat prosesi pemberian nama anak gajah tersebut di Ragunan, Sabtu, 20 September 2014. Tujuan memberi nama itu, kata dia, yakni agar anak gajah tersebut bisa hidup lama dan selalu sehat. "Nama itu supaya dia juga lestari."
Untuk diketahui, anak gajah betina yang lahir akhir tahun lalu itu sebenarnya sudah memiliki nama, tapi masih sementara. Anak gajah itu diberi nama Desi dan seharusnya bisa diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, karena kesibukan Jokowi, anak gajah itu pun diberi nama oleh Sekda DKI.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum Daerah Taman Margasatwa Ragunan Marsawitri Gumay menuturkan anak gajah itu dilahirkan induk yang lahir di Ragunan pula. "Jadi, dia itu disebutnya F2. Nenek dan induknya juga dilahirkan di sini," katanya. Induk gajah ini sendiri sebenarnya berasal dari Way Kambas, Lampung.
Selain Lestari, satu anak gajah lainnya telah lebih dulu diberi nama. Anak gajah berjenis kelamin jantan itu diberi nama Pangeran oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Anak gajah jantan itu lahir pada Oktober 2013.
Saat ini Ragunan memiliki sekitar 2.000 ekor satwa dari 200 spesies. Sebanyak 80 persen di antaranya merupakan satwa endemik dari Indonesia.