Kata Warga Tentang Parkir Meter di Jalan Sabang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 4 Oktober 2014 05:14 WIB

Kawasan parkir roda empat dengan mesin parking meter di Jalan Braga, Bandung, dipenuhi sepeda motor, 1 Oktober 2014. Kawasan parking meter pertama di Indonesia ini semerawut dengan kapling-kapling parkir vallet sejumlah cafe dan sepeda motor. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Henny Setyo, 26 tahun, tampak bingung ketika seorang juru parkir menghampirinya ketika ia turun dari mobil. Henny yang baru saja parkir di Jalan Sabang Jakarta Pusat, diminta petugas untuk bayar parkir di awal. Ia langsung menyodorkan uang kepada petugas. "Saya bingung, mau saya bayar ongkosnya kok dia malah ajak saya ikutin dia," kata Henny. (Baca: Parkir Meter Butuh Pengawasan Ketat)

Juru parkir mengajaknya ke arah sebuah mesin parkir meter. "Saya baru tahu sekarang bayarnya pakai mesin ini. Ah, ribet banget," ujarnya. Henny tidak mencoba sendiri mesin itu. Ia hanya mengamati juru parkir ketika memasukkan data, dan langsung menerima struk tanda parkir. "Mereka enggak mau lagi terima uang parkir langsung, takut dipecat katanya. Tapi kan enakan langsung setor pergi gitu saja, enggak perlu repot," kata Henny. (Baca: Oktober, Parkir Meter dengan Uang Elektronik)

Henny mengeluh jika harus menukar uang kertas dengan uang koin untuk bayar ongkos parkir lewat mesin. Selain itu, ia juga merasa kerepotan jika harus antre memasukkan data ke mesin padahal ia sedang buru-buru untuk mencari sesuatu. "Untung tadi saya bisa tukar koin ke tukang parkir. Kalau lagi buru-buru bagaimana? Kalau lagi jam ramai makan siang bagaimana?" kata Henny menggerutu. (Baca: Juru Parkir Jalan Sabang Dibekali Kartu Elektronik)

Berbeda dengan Henny, Seno Harro, 33 tahun, mengatakan sistem bayar parkir dengan mesin sangat bagus diterapkan di Jakarta. Menurut dia, cara ini bisa membuat parkir jadi lebih rapi dan pendapatan negara dari ongkos parkir lebih transparan. "Bagus sih, seperti di luar negeri, jadi kalau ada yang melanggar bisa langsung terdeteksi dan ditilang," ujarnya.

Namun, Seno mengeluhkan jumlah mesin dan juru parkir terlalu sedikit. Ia menyarankan agar pemerintah menambah alat parkir tersebut sebanyak kapasitas parkir serong mobil. "Kalau di Amerika Serikat, tiap depan mobil ada mesinnya. Jadi satu mobil satu alat, sehingga enggak perlu antre dan jalan terlalu jauh," ujar Seno.

Seno yang sudah terbiasa memakai mesin meter parkir itu tak kesulitan saat akan memasukkan data. "Mungkin yang pada repot cuma perlu dibiasakan saja. Tapi lebih ringkas lagi kalau pakai kartu," ujar dia.

PUTRI ADITYOWATI

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya

Berita terkait

Kota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta

14 Maret 2023

Kota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta

Dishub Depok berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk pembuatan kantong parkir di Jalan Margonda

Baca Selengkapnya

Parkir di Kemang Mahal, Ahok: Dishub DKI Akan Ambil Alih  

8 Agustus 2016

Parkir di Kemang Mahal, Ahok: Dishub DKI Akan Ambil Alih  

Mendapat laporan parkir on street di Kemang sampai Rp 40 ribu, Ahok memutuskan pengelolaan parkir diambil alih Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.

Baca Selengkapnya

Timpang Pemasukan, Komunitas Parkir Yogya Desak Revisi Tarif

13 Mei 2016

Timpang Pemasukan, Komunitas Parkir Yogya Desak Revisi Tarif

Ketimpangan pemasukan parkir mencolok saat musim liburan.

Baca Selengkapnya

Tekan Jumlah Kendaraan Pribadi, Tarif Parkir Bakal Naik  

21 Januari 2016

Tekan Jumlah Kendaraan Pribadi, Tarif Parkir Bakal Naik  

Kebijakan kenaikan tarif tersebut, baru akan diterapkan jika sudah memenuhi syarat standar sistem transportasi yang ideal.

Baca Selengkapnya

Ahok Revisi Parkir Elektronik, Warga DKI Bersiap Naik Bus  

1 September 2015

Ahok Revisi Parkir Elektronik, Warga DKI Bersiap Naik Bus  

Menurut Ahok, revisi ini akan membuat warga DKI beralih naik
transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Ahok Ingin Parkir Elektronik Diterapkan di Seluruh Jakarta

3 Agustus 2015

Ahok Ingin Parkir Elektronik Diterapkan di Seluruh Jakarta

Kalau mesin parkir elektronik sudah terpasang di seluruh Jakarta, Ahok pastikan tarif parkir berubah jadi progresif.

Baca Selengkapnya

Tiru DKI, Tangsel Akan Menggunakan Parkir Meter

19 Juni 2015

Tiru DKI, Tangsel Akan Menggunakan Parkir Meter

Uji coba parkir on street akan dilakukan di Teras Kota, BSD, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Surakarta Siap Terapkan Sistem Parkir Elektronik

26 April 2015

Surakarta Siap Terapkan Sistem Parkir Elektronik

Usman menjelaskan, sejak 2011 Surakarta telah menerapkan tarif parkir progresif yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Kerap Bandel, Ridwan Kamil Atur Bisnis Parkir  

15 April 2015

Pengusaha Kerap Bandel, Ridwan Kamil Atur Bisnis Parkir  

Menurut Ridwan Kamil, bisnis parkir termasuk menggiurkan sehingga harus diatur pemerintah.

Baca Selengkapnya

Bocor, Bocor...Penyebab Parkir Jakarta Bocor Rp 400 M!

26 Maret 2015

Bocor, Bocor...Penyebab Parkir Jakarta Bocor Rp 400 M!

Pendapatan parkir DKI Jakarta dalam satu tahun seharusnya


mencapai Rp 500 miliar.

Baca Selengkapnya