Sopir Mikrolet dan Bus Kota Naikkan Tarif Rp 1.000

Reporter

Selasa, 18 November 2014 15:52 WIB

Warga mengantri BBM jenis Premium di SPBU, Ciputat, Tangerang, Banten, Senin 17 November 2014. Tepat pukul 00.00 pada 18 November pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Premium sebesar 2000 ribu rupiah dari 6500 menjadi 8500 rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengemudi angkutan umum, seperti mikrolet dan bus kota, merespons kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dengan menaikkan ongkos mulai hari ini, Selasa, 18 November 2014. Para sopir angkutan umum rata-rata menaikkan tarif Rp 1.000 rupiah.

Berdasarkan pantauan Tempo di sejumlah lokasi di Jakarta, sopir Metro Mini dan Kopaja kompak menaikkan tarif dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000 untuk sekali jalan. Yusuf, 42 tahun, pengemudi Metro Mini P10 jurusan Senen-Sunter, mengatakan kenaikan ini merupakan inisiatif para sopir.

"Belum ada pengumuman dari Organda kenaikan resminya berapa, tapi kalau pakai ongkos lama, bisa tekor," katanya saat ditemui di Terminal Senen, Selasa pagi. "Penumpang harap pengertiannya saja." (Baca: Alasan BEM FEUI Dukung Kenaikan BBM)

Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Harga solar yang semula Rp 5.500 naik menjadi Rp 7.500. Sedangkan harga BBM jenis Premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Semakin mahalnya harga BBM bersubsidi ini membuat biaya operasional angkutan umum menjadi kian tinggi.

"Sebelum harga solar naik, dalam sehari saya narik, bisa habis uang Rp 1.00 ribuan buat beli solar," kata Yusuf. Padahal, dia mengaku, pendapatan dari menarik ongkos penumpang dalam sehari jarang lebih dari Rp 200.000. "Itu saja saya cuma dapat bersihnya sekitar Rp 20 ribu buat sendiri."

Kondisi serupa dialami para pengemudi angkutan mikrolet. Mereka terpukul dengan naiknya harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 rupiah. "Yang mobilnya pakai solar atau pakai bensin sama-sama keberatan, karena naiknya besar," ucap Harris, 35 tahun, pengemudi mikrolet M01 Senen-Kampung Melayu. "Sementara ini kami naikkan ongkos Rp 1.000 sampai ada keputusan resmi."

Menurut Harris, pengemudi mikrolet lebih susah mendapat penumpang dengan naiknya harga BBM bersubsidi karena sebelum kenaikan pun mereka kekurangan penumpang. "Tahu sendiri, sekarang orang lebih pilih naik motor, di jalur kami juga ada busway, banyak yang pindah ke sana, makin sepilah penumpang kami."

Gara-gara sepi penumpang dan harga bensin serta solar semakin mahal, pengemudi mikrolet harus mengetem lebih lama agar penumpangnya penuh. "Kalau kosong tapi jalan, ya, buang-buang bensin. Makanya harus penuh dulu, baru jalan."

PRAGA UTAMA

Berita Terpopuler:
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Jokowi Setuju Lantik Ahok|
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya