TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Sabtu malam, 22 November 2014. “Ini hujan dari awan-awan yang tidak massif,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo, kepada Tempo, Sabtu.
Yunus menjelaskan, karena dari awan yang tidak massif, maka hujan yang turun tidak berlangsung terus menerus. “Hujannya tidak kontinyu dan besok (Ahad, 23 November 2014) diprediksi membaik,” ujarnya. (Baca: Awas Banjir, Desember Puncak Musim Hujan)
Namun, Yunus tak dapat memastikan apakah hujan lebat malam ini akan membuat wilayah Jakarta terendam banjir. “Itu sangat relatif, karena hujan salah satu sebab saja. Masih banyak sebab lain,” kata dia. (Baca: Korban Banjir Mengeluh Tak Ada Bantuan)
Kepala BMKG Andi Eka Sakya, mengatakan puncak hujan di Jabodetabek diperkirakan terjadi pada Januari- Februari 2015. "Februari-Maret umumnya sudah mulai berkurang hujannya," kata dia. Dari tren umum lima tahun terakhir, terjadi peningkatan curah hujan. "Tapi waktu atau durasi hujannya berkurang," ujarnya. (Baca: Pintu Air Manggarai Dibangun, Apa Manfaatnya?)
Menurut Andi, curahan hujan yang jatuh mengalami tiga hal, yakni menguap (sangat sedikit sekali, kecuali suhunya memang cukup panas), diserap oleh permukaan tanah, dan mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah. "Di Jakarta, daya serap permukaam tanahnya sudah sangat rendah atau sekitar 20 persen," kata dia. (Baca: Beda Reaksi Jokowi dan Ahok Hadapi Banjir)
Artinya, Andi melanjutkan, dalam 100 liter hujan yang tercurah, hanya 20 liter yang terserap. "Sisanya mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah melalui saluran drainase, sungai, dan lainnya," ujarnya. (Baca: Ahok: Banjir Jadi Ajang Cari Keuntungan)
AFRILIA SURYANIS
Topik terhangat:
BBM Naik | Ritual Seks Kemukus | Banjir Jakarta | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Kaesang Jokowi Mendapat Tepukan Paling Meriah
Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi
Berita terkait
Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG
10 menit lalu
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaBMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara
2 jam lalu
Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
3 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir
9 jam lalu
Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.
Baca SelengkapnyaDi Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa
17 jam lalu
Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia
1 hari lalu
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca SelengkapnyaDasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat
1 hari lalu
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
1 hari lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
2 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
2 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca Selengkapnya