Beberapa anak bermain air saat kampung mereka tengah terendam banjir di kampung pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa 11 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak siang tadi membuat Jalan Raya Bogor di simpang tiga Hek, Kramat Jati, kebanjiran. Air yang menggenangi jalan raya berasal dari Kali Baru yang meluap. Sungai tersebut berada di sisi kanan jalan raya.
Pantauan Tempo, ketinggian air selutut orang dewasa atau berkisar 40-60 sentimeter. Kendati demikian, pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tersebut tetap nekat menerobos genangan air. Akibatnya, banyak mesin sepeda motor yang mogok. (Baca: Ahok: Penyebab Banjir Jakarta Bukan Vila)
"Terburu-buru pulang dari kerja di Cililitan dan menerobos banjir, tiba-tiba mesin motor mati," kata Dodi Wahyudi, 44 tahun, pekerja swasta, di pertigaan Hek, Senin, 24 November 2014.
Tak hanya Dodi yang mengalami nasib sial. Sepeda motor Bambang Suyatno, 32 tahun, juga mogok. Pedagang di Pasar Kramat Jati ini hendak berkunjung ke rumah kerabatnya di Kampung Makassar, Kramat Jati. "Sepertinya knalpot motor saya kemasukan air sehingga mogok," katanya.
Tempo mengamati ada sekitar 15 unit sepeda motor yang terpaksa menepi akibat mogok. Mayoritas penyebabnya adalah mesin sepeda motor mati karena air masuk ke knalpot sehingga mesin tak bekerja optimal. (Baca: Jakarta Banjir, Cuit #Banjir untuk Respon Cepat)
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.