Massa buruh berunjuk rasa di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, 10 Desember 2014. Mereka menuntut kenaikan upah buruh dan pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 70 ribu buruh yang hari ini berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, mengancam akan memblokir kawasan ini tanpa batas waktu. "Kami akan tutup jalan ini dan melumpuhkan pusat Jakarta sampai tuntutan kami dipenuhi," kata Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhamad Rusdi dalam sela aksinya, Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Kawal DemoBuruh, Polda Kerahkan 16.670 Personel)
Mereka Rusdi, pihaknya mengajukan dua tuntutan pokok. Pertama, Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Tuntutan kedua, Jokowi menerbitkan instruksi presiden supaya semua gubernur merevisi upah minimum provinsi dan kota menjadi Rp 3 juta." (Ahok: DemoBuruh Bisa Jadi Obyek Wisata)
Menurut Rusdi, dua tuntutan itu merupakan hal terpenting yang harus segera ditanggapi Jokowi. "Kalau tidak ada tanggapan, kami akan bertahan di sini," ujarnya. (Ada DemoBuruh, Arus di Bundaran HI Dialihkan)
Aksi buruh pada hari ini diikuti 42 serikat pekerja dan tiga konfederasi serikat pekerja se-Jabodetabek. Menurut Rusdi, aksi serupa digelar serentak di 19 provinsi di Indonesia.
Buruh juga meminta pemerintah menghapus sistem outsourcing dan merevisi sistem BPJS. "Buruh semakin miskin akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, terlebih kami tidak termasuk kelompok masyarakat yang mendapat kompensasi berupa kartu kesehatan atau subsidi pendidikan."
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.