Laut Tercemar, Permintaan Kerang Hijau Banyak  

Reporter

Rabu, 10 Desember 2014 20:01 WIB

AP/Pat Roque

TEMPO.CO, Tangerang - Nelayan kerang di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara mengaku bisnis mereka tidak terpengaruh dengan pencemaran laut di pesisir itu. Bahkan permintaan kerang hijau tetap tinggi.

"Sehari paling sedikit 50 ember kerang habis dijual," kata Rusni, 48 tahun, nelayan Kamal Muara yang ditemui Tempo di Dadap, Rabu, 10 Desember 2014.

Kerang hijau itu dihasilkan dari bagan-bagan yang mereka tanam di perairan Dadap. "Dalam sehari, keuntungan didapat paling sedikit Rp 500 ribu," katanya.

Rahmi 55 tahun, yang juga pembudi daya kerang, menambahkan, sejak dulu permintaan kerang hijau tetap stabil bahkan pada waktu tertentu melonjak. "Permintaan dari Jakarta dan Tangerang yang paling banyak," kata wanita asal Bugis ini.

Rahmi mengaku memiliki empat bagan di pantai Dadap. Para nelayan yang menetap di Kamal Muara, Jakarta Utara, yang berbatasan dengan Dadap Kosambi ini mengaku eksodus ke perairan itu sejak 2013 lalu, setelah bagan mereka digusur Pemerintah DKI Jakarta.

Ihwal laut Jakarta yang tercemar zat berbahaya, para nelayan ini mengaku tidak tahu. "Saya sudah 50 tahun usaha kerang ini, belum pernah dapat informasi seperti itu," katanya.

Kini 3.700 bagan mereka terancam ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang karena dinilai mengotori laut, menganggu arus lalu lintas laut, dan melanggar sejumlah perda. Tapi, para nelayan melawan upaya penertiban tersebut. Sejak Senin lalu hingga hari ini, mereka masih bertahan menghadang petugas dengan membuat barisan perahu di tengah laut untuk melindungi bagan mereka. (Baca:Tertibkan Pantai, Tangerang Bongkar Bagan Kerang)

Para nelayan menuntut ganti rugi Rp 7-11 juta per bagan. Namun Pemerintah Kabupaten Tangerang bergeming tidak akan memberikan ganti rugi sepeserpun. (Baca: LIPI: Kerang Hijau Dadap Penyebab Kanker)

JONIANSYAH


Berita Lainnya:
Taksi Hilang, Express Tunggu Penelusuran Polisi
Tarif Taksi Naik Rp 1.500
Operasi Zebra Tak Memberikan Efek Jera
Ahok: Demo Buruh Bisa Jadi Obyek Wisata

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

22 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

40 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya