Toilet Kota Tua Dikeluhkan Jorok dan Pesing

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 2 Januari 2015 07:09 WIB

Sampah memenuhi pelataran Taman Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, 4 Agustus 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Antrean belasan orang, baik laki-laki maupun perempuan, mengular di depan toilet umum yang berada di sekitar kawasan Taman Fatahillah. Ada dua titik toilet umum tersedia, di depan Kantor Pos dan di depan Kafe Bangli Kopitiam, di tengah ribuan masyarakat yang berjejalan di Taman Fatahillah. (Baca: Parkir Liar Picu Kerusakan Kota Tua)

Di depan Kantor Pos, antrean tak membedakan jenis kelamin karena dua toilet yang disediakan tak memisahkan antara laki-laki dengan perempuan. Bau pesing dapat tercium dari jarak dua meter, tetapi tersamar bau otak-otak goreng karena beberapa pedagang yang memarkirkan gerobak tak jauh dari toilet. Antrean panjang ini terpecah saat seorang pengunjung mendapati toilet kehabisan air. "Habis airnya bu, mending beli air dulu," kata pengunjung ini kepada seorang perempuan yang tengah mengantre. (Baca: Ahok Ingin IKJ Pindah ke Kota Tua)

Antrean seketika buyar. Banyak yang mundur, mencari toilet lain atau mundur, kemudian kembali lagi dengan sebotol air minum kemasan dan mengulangi antrean. "Saya sudah antre hampir setengah jam tapi diberi tahu air habis jadi beli air lalu mengulang antri, habis nggak ada pilihan lain," kata Ayu Rahmanisa, 34 tahun, warga Tanah Kusir. Ia menyatakan kapok datang ke Kota Tua yang menurut dia serba jorok dan sesak. "Toilet jorok, pesing, dan jalan yang penuh sampah bikin saya kapok," kata dia.

Penjaga toilet tak berusaha mencarikan air. Juga tak berusaha memberitahu pengunjung bahwa air sudah habis. Ia justru sibuk merapikan lembaran uang Rp 2 ribu dalam genggaman. Dalam toilet yang bercat biru itu, ada puluhan botol air minum kemasan berkapasitas 900 mililiter berserakan di lantai toilet. (Baca: Museum Mulai Buka, Pengunjung Serbu Kota Tua)

Kondisi serupa ditemui di toilet umum lain yang ada di depan Bangli Kopitiam. Ada antrean yang terpisah antara laki-laki dan perempuan mengikuti pemisahan peruntukan toilet. Bau pesing langsung tercium dari jarak tiga meter. Tak pelak, pengantre harus menggunakan masker, saputangan, tisu, bahkan ada yang membebatkan jaket menutup hidung.

Air kembali menjadi masalah sebab toilet ini juga kehabisan air sejak pukul 17.30 WIB. Tetapi, kondisi toilet lebih bersih sebab penjaga toilet akan membuang sampah setiap sejam sekali. Lantai toilet yang terbuat dari plastik tak melengkung seperti toilet yang di depan Kantor Pos. Kedua toilet portabel ini hanya memiliki satu gantungan besi untuk menggantungkan barang bawaan. (Baca: Pengunjung Membeludak, Sampah Kota Tua Berserakan)

Untuk mengakses dua toilet ini, pengunjung harus membayar Rp 2 ribu. "Sebetulnya nggak ikhlas mau bayar toilet yang tidak nyaman seperti itu, tapi kalau kebelet susah ditahan," kata Yuni Suciwati, 46 tahun, warga Pademangan. Ia berharap pengelola kawasan lebih memperhatikan fasilitas umum yang terlihat sepele ini. "Tidak masalah membayar asal tempatnya bersih, tidak pesing, dan air terjamin ada terus," katanya.

DINI PRAMITA

Baca berita lainnya:
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry

Ahok Promosikan Penemu Puing Air Asia, Siapa Dia?

Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501

Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Gencar Resmikan Proyek Jelang Lengser, Manuver Politik Pilpres 2024?

30 September 2022

Anies Baswedan Gencar Resmikan Proyek Jelang Lengser, Manuver Politik Pilpres 2024?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gencar meresmikan berbagai proyek yang menjadi janji politiknya. Tancap gas politik buat pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Revitalisasi Kota Tua Manjakan Pejalan Kaki Saksikan Ikon Unik

11 September 2022

Anies Baswedan Sebut Revitalisasi Kota Tua Manjakan Pejalan Kaki Saksikan Ikon Unik

Anies Baswedan mengatakan revitalisasi Kota Tua memadukan masa lalu dan masa depan yang diproyeksikan menjadi salah satu ikon unik pariwisata Ibu Kota

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Resmikan Kawasan Kota Tua yang Selesai Direvitalisasi

10 September 2022

Anies Baswedan Resmikan Kawasan Kota Tua yang Selesai Direvitalisasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan kawasan Kota Tua yang baru rampung direvitalisasi

Baca Selengkapnya

Anies Pamerkan Kawasan Kota Tua ke Para Pemimpin Kota Dunia

31 Agustus 2022

Anies Pamerkan Kawasan Kota Tua ke Para Pemimpin Kota Dunia

Gubernur DKI Jakarta mengajak delegasi U20 Mayors Summit menikmati suasana kawasan Kota Tua Jakarta

Baca Selengkapnya

Festival Batavia Kota Tua Raup Omzet Rp 74 Juta

28 Agustus 2022

Festival Batavia Kota Tua Raup Omzet Rp 74 Juta

Bazar Jakpreneur di Festival Batavia Kota Tua berhasil meraup omzet Rp 74 juta terhitung hingga Ahad siang, 28 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Kota Tua Belum Sepenuhnya Usai, Butuh Puluhan Miliar untuk Jadi Zona Rendah Emisi

28 Agustus 2022

Revitalisasi Kota Tua Belum Sepenuhnya Usai, Butuh Puluhan Miliar untuk Jadi Zona Rendah Emisi

DKI Jakarta menyebutkan anggaran revitalisasi Kota Tua di Jakarta Barat mencapai puluhan miliar untuk menyulap jadi zona rendah emisi.

Baca Selengkapnya