Dua Target Gusuran di Jakarta 2015  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 8 Januari 2015 04:08 WIB

Seorang warga membongkar rumahnya sendiri sebelum dilakukan eksekusi penggusuran bangunan liar oleh satpol pp di Kali Angke, Jakarta Barat, 17 Desember 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menargetkan beberapa lokasi di pinggir rel kereta akan bersih dari permukiman liar pada tahun ini. Penertiban tersebut, kata dia, bertujuan menambah ruang terbuka hijau dan menata wilayah tersebut. "Kami ingin hilangkan permukiman liar dari tepi rel," kata Kukuh saat dihubungi, Selasa, 6 Januari 2015.

Kukuh menjelaskan penertiban tersebut sejalan dengan target Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun 50 ribu unit rumah susun sederhana sewa di Ibu Kota. Warga yang tinggal di tepi rel dan bantaran sungai akan direlokasi ke rumah susun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI. (Baca: Tangerang Batal Tutup Lokalisasi di Dadap)

Kukuh berujar, lokasi pertama yang akan ditertibkan yakni permukiman padat penduduk di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Permukiman ini harus dikembalikan pada kondisinya semula. Area 12 meter dari rel kereta harus steril dari aktivitas warga. Operasi penertiban akan dilakukan paling lambat akhir Januari ini. (Baca: Ahok Ubah Strategi Penggusuran)

Lokasi kedua, menurut Kukuh, yakni permukiman di sekitar rel kereta di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia berujar, Pemerintah Provinsi DKI akan membangun jalan di ruas sepanjang lintasan rel Pasar Minggu-Kalibata hingga di depan kantor Badan Intelijen Negara di Jalan Seno Raya. (Baca: Ahok Mau Bayar Bangunan Liar yang Digusur jika...)

Selain di tepi rel, Kukuh mengatakan, permukiman liar di bantaran sungai juga masih menjadi fokus penertiban. Menurut dia, permukiman di Kampung Pulo, pinggir Kali Mookervart, dan tepi Waduk Pluit juga harus bersih hingga akhir 2015. Untuk Kampung Pulo, penertiban dimulai dari perobohan ruko di sisi Jalan Jatinegara Barat sebagai lokasi masuknya backhoe untuk mengeruk sungai. (Baca: Ahok Klarifikasi Disebut Benci Orang Miskin)

Ia berharap pembangunan rumah susun yang sedang berlangsung di beberapa titik bisa segera rampung. "Target penertiban sia-sia jika tak ada rusun yang siap menampung warga," ujar Kukuh. (Baca juga: Ignasius Jonan, Penggusur Paling Aktif pada 2014)

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

18 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

27 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

29 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

38 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

40 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

42 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

42 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

42 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya